Suara.com - Komisi III DPR akan memanggil pelaksana tugas DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Rabu (3/2/2015). Hasto akan dimintai keterangan terkait laporannya ke Bareskrim Mabes Polri mengenai pertemuan Ketua KPK Abraham Samad dengan elite PDI Perjuangan di Pilpres 2014.
"Besok, jam 14.00 WIB, kita akan meminta keterangannya Hasto dengan menunjukkan alat bukti," kata Ketua Komisi III DPR Azis Syamsudin di DPR, Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Azis menambahkan Komisi III bisa saja meningkatkan kasus ini dengan membentuk Panitia Kerja, apabila keterangan Hasto diberikan dengan lengkap secara hukum dan didukung oleh dua alat bukti.
"Kalau lengkap secara hukum acara dan didukung dua alat bukti, bisa saja itu ditingkatkan ke Panja. Panja itu akan menelusuri lebih dalam apabila itu benar definitif ada dan bertentangan dengan kode etik dan UU tentu akan ditindak," kata dia.
Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman mengatakan pemanggilan Hasto sangat penting peranannya agar tidak terjadi simpang siur di tengah masyarakat.
"Saya rasa penting untuk mengklarifikasi apa yang dia buka ke publik, kita ingin tahu benar atau tidak. Apakah betul ada transaksi kekuasaan di situ. Apakah ada janji untuk pemberian kekuasaan di situ. Karena korupsi itu tidak selalu mengenai keuangan negara," kata Benny.
Siang tadi, Hasto dipanggil Bareskrim untuk dimintai keterangan soal itu.
Kemarin, Samad mengakui bertemu dengan elite politik. Tapi, itu bukan dalam rangka pembahasan calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo seperti dikabarkan selama ini.
Abraham mengatakan pertemuannya dengan sejumlah elite politik tidak bisa dihindari karena bagian dari pelaksanaan menjalankan tugas dalam kapasitas sebagai Ketua KPK.
"Berkaitan dengan pertemuan saya dengan sejumlah pihak, dapat saya sampaikan, dalam pelaksanaan tugas saya selaku Ketua KPK tidak dapat dihindari adanya pertemuan saya dengan politisi, para elite politik dan baik dalam kegiatan formal maupun informal," katanya dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, kemarin petang.
Samad tidak membantah namanya sempat digadang akan menjadi cawapres. Tapi, katanya, hal itu bukan atas inisiatif pribadi.
Abraham juga membantah telah menjanjikan atau membantu penanganan salah satu kasus yang sedang ditangani KPK.
"Saya tidak membantah, nama saya sempat digadang-gadang sebagai cawapres namun sama sekali tidak ada inisiatif dari saya mencalonkan diri. Saya sama sekali tidak pernah menjanjikan atau membantu penanganan salah satu kasus yang sedang ditangani KPK," kata Samad.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!