Sebuah penyelidikan yang dilakukan Pentagon, berteori Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki sindrom Asperger, "gangguan autis yang mempengaruhi semua keputusannya".
Dalam laporan 2008 yang diperoleh USA TODAY, menyebutkan "Putin mengalami "perkembangan neurologis secara signifikan terganggu dalam masa pertumbuhan. Brenda Connors, seorang ahli analisis pola gerakan di US Naval War College di Newport, dalam laporan itu menulis "Presiden Rusia mengalami kelainan neurologis. "
Penelitian 2008 itu adalah salah satu dari banyak penelitian yang dilakukan Connors dan rekan-rekannya, yang dilakukan ONA, sebuah lembaga pemikir internal Pentagon yang membantu merancang strategi militer jangka panjang.
Kesimpulan ini diambil setelah Pentagon mempelajari bahasa tubuh Putin. Namun kebenaran teori bahwa Putin seorang aspreger ini harus dibuktikan dengan hasil scan otak pada presiden Rusia itu.
Laporan tersebut mengutip karya spesialis autisme mendukung temuan mereka. Belum diketahui apakah penelitian tersebut dilakukan atas permintaan Pentagon atau pejabat pemerintah. Laporan 2008 mengutip Dr Stephen Porges, psikiatri profesor dari Universitas North Carolina menyebutkan "Putin membawa bentuk autisme."
Namun, Porges yang dikonfirmasi Rabu (4/2/2015) mengatakan ia belum pernah melihat laporan selesai dan akan menarik penyataan yang menyebutkan Putin memiliki Asperger. Sebaliknya, Porges menyebutkan analisisnya agar para pejabat AS perlu lebih tenang untuk menangani Putin, yang perilaku dan ekspresi wajahnya mengungkapkan seseorang yang cenderung defensif.
Meskipun penelitian itu mengamati Asperger, mereka juga mengamati individu yang memiliki kesulitan tetap tenang dalam hubungan sosial dan memiliki ambang yang rendah untuk menjadi reaktif.
"Jika Anda perlu melakukan hal-hal dengannya (Putin), Anda tidak ingin berada dalam urusan negara besar tetapi lebih pada satu situasi yang tenang," katanya.
Laporan 2008 dan hasil penelitian 2011 yang diperoleh USA TODAY ini merupakan bagian dari permintaan Freedom of Information Act. (cnbc.com)
Berita Terkait
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia
-
Putin Sampaikan Belasungkawa Terkait Bencana Banjir, Prabowo: Kami Bisa Menghadapi Ini dengan Baik
-
Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kunjungan ke Moskow Bertemu Putin
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Anak Buah Vladimir Putin Serang Sepak Bola Eropa: Sarang Korupsi dan Agen Nakal
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
-
DPR Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Negara Diminta Buka Tabir Kebenaran
-
Anggaran Fantastis Belasan Triliun Rupiah Digelontorkan untuk Guru Keagamaan di 2026
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?
-
Fakta Baru Kebakaran Ruko Terra Drone: Pemilik Lepas Tangan, Perawatan Rutin Nihil
-
5 Momen Dasco Jadi 'The Crisis Manager' di Tahun 2025
-
Dampak Banjir dan Longsor Sumut Kian Parah, 360 Orang Meninggal dan Puluhan Ribu Mengungsi
-
Perpol Jabatan Sipil Polri Jadi Bola Panas, Komisi Reformasi Turun Tangan Bahas Polemik