Suara.com - Guna mengantisipasi keterlibatan oknum polisi dalam penjualan amunisi dan senjata bagi kelompok separatis bersenjata di wilayah pegunungan Papua, Kepolisian Daerah Papua akan melakukan inspeksi mendadak ke gudang senjata milik polres.
“Jadi untuk mengantisipasi dan mencegah kasus penjualan amunisi ke kelompok kriminal, Kapolda sudah memberikan arahan untuk menarik semua senjata yang digunakan oleh seluruh personil yang berada di luar penugasan operasional. Jadi kalau untuk staf-staf senjatanya sudah ditarik,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Patrige.
Patrige mengatakan inspeksi akan difokuskan di polres-polres yang jumlah anggota serta amunisinya banyak. Patrige menambahkan sidak melibatkan Propam dan bidang hukum Polda Papua.
Inspeksi ini merupakan tindak lanjut atas kasus seorang anggota Polri Briptu Tanggam Jikwa yang terbukti menjual amunisi kepada kelompok kriminal bersenjata di wilayah Pegunungan Papua. Anggota Polsek Nduga ini dituntut melanggar Pasal 13 ayat 1 dan Pasal 14 ayat 1, Peraturan Pemerintah RI nomor 1 Tahun 2003 tentang pemberhentian anggota kepolisian negara RI. Dia juga didakwa melanggar Pasal 6 poin C dan E dan Pasal 7 poin B, serta Pasal 12 poin A dan B, Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang kode etik profesi kepolisian negara RI.
Dalam persidangan pada November 2014 lalu, Komisi Etik mempertanyakan hilangnya senjata Revolver Colt milik Pos Polisi Sub Sektor Sinakma pada 24 Februari 2014 dan amunisi yang dijual kepada kelompok kriminal bersenjata. Taggam mengaku telah memberikan 18 butir amunisi kepada mereka, pemberian pertama sebanyak tujuh butir dengan harga Rp400 ribu dan yang kedua sebanyak sebelas butir dengan harga Rp300 ribu.
Sementara terkait, 29 butir amunisi kaliber 7,62 milimeter dan dua buah magasin yang disita Timsus Polda Papua, Tanggam mengaku memperolehnya dari Serda UW, pensiunan bintara TNI. Sedangkan 231 butir amunisi yang ditemukan di rumah kontrakan Tanggam di Wamena, diakui diperoleh dari anggota TNI berpangkat Serda yang bertugas di Koramil Kurima. (Lidya Salmah)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
Terkini
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal