Suara.com - Keluarga mengaku tidak mengetahui kehadiran Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif Abraham Samad saat memenuhi panggilan pemeriksaan atas tuduhan pemalsuan dokumen data kependudukan di Polda Sulawesi Selatan dan Barat.
"Tidak tahu. Kami semua tidak tahu jadwalnya dia langsung ke Polda Sulselbar bersama tim hukum dan teman-temannya," kata kakak kandung Abraham, Imran Samad, di Makassar, Selasa (24/2/2015).
Ia mengatakan kehadiran Samad di Makassar baru diketahui setelah adanya pemberitaan di media elektronik.
"Saya sama sekali tidak tahu karena banyak kesibukan. Saya hanya memantau perkembangan Abraham dari media dan sosial media," ujar Imam yang menjabat Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar.
Kehadiran Samad di Makassar guna memenuhi panggilan pemeriksaan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat di Makassar terkait dugaan pemalsuan dokumen kependudukan untuk pembuatan paspor atas nama Feriyani Liem tahun 2007.
Samad didampingi sahabatnya, Upi Asmaradana, tiba di kantor polisi setempat pukul 12.45 WITA.
Ia kemudian bersama tim hukum memasuki ruang pemeriksaan Direskrim Polda Sulsel didampingi staf KPK.
"Kami tetap melakukan pendampingan atas kehadiran beliau di Polda Sulselbar," kata staf KPK dari biro bantuan hukum, Indra Mantongbati.
Pemeriksaan Samad akhirnya ditunda karena Samad sakit sehingga polisi menyatakan menjadwalkan pemeriksaan ulang dalam waktu dekat.
"Abraham mengalami gangguan kesehatan (maag) dan masih terlihat lemah, sehingga pemeriksaan dihentikan sementara dan akan dilanjutkan dalam waktu tidak terlalu lama," kata Kabid Humas Polda Sulselbar Komisaris Besar Polisi Endi Sutendi usai pemeriksaan.
Ia menyebutkan Samad dicecar 15 pertanyaan oleh penyidik seputar apakah ada peran yang dilakoni untuk membantu tersangka Feriyani Lim yang kini berstatus tersangka dalam dugaan pemalsuan dokumen kependudukan tersebut.
"Ada 15 pertanyaan namun karena beliau kurang sehat makanya ditunda, tidak ada alasan lain memang keluhan kesehatan. Pemeriksaan dilakukan satu setengah jam," kata Endi.
Pada pemeriksaan selama satu setengah jam tersebut, Samad membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang