Suara.com - Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) menyatakan rencana keberangkatan petinju pelatnas SEA Games 2015 untuk berlatih di Kuba belum bisa terwujud karena terkendala ketiadaan dana.
"Seluruh petinju belum berangkat ke Kuba karena menunggu pencairan dana dari Satlak Prima. Kami tentu berharap dalam satu dua hari ke depan sudah ada kejelasan," kata Ketua Bidang Teknik dan Kepelatihan PP Pertina, John Amanupunyo, Selasa (3/3/2015).
Semula anggota pelatnas tinju direncanakan terbang ke Kuba 22 Februari 2015. Namun, kemudian ditunda menjadi 23 Februari. Jadwal tersebut kembali mengalami perubahan hingga 25 Februari 2015 sebelum akhirnya dipastikan batal.
"Kami juga belum miliki jadwal terbaru. Intinya kami masih menunggu kucuran dana dan selanjutnya kembali menjadwal ulang," jelas John.
Sejatinya sebanyak 10 petinju pelatnas SEA Games 2015 yang terdiri dari enam putra dan empat putri akan menjalani latihan dan uji tanding di Kuba
Para petinju putra tersebut adalah Kornelis Kwangu (kelas 49 kg), Aldoms Suguro (kelas 52 kg), Rafli Langi (kelas 56 kg), Farrand Papendang (kelas 60 kg), Vinky Montolalu (kelas 64 kg), dan Kristianus Nong Sedo (kelas 75 kg).
Sedangkan empat petinju putri, Beatrix Suguro (kelas 48 kg), Novita Sinadia (kelas 51 kg), Norbertha Tajum (kelas 54 kg), dan Kristina Jambay (kelas 57 kg). (Antara)
Berita Terkait
-
Ni Kadek Dhinda Jadi Harapan Regenerasi Tunggal Putri Pelatnas PBSI
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
Era Baru Pertina: Semangat Muda dari Timur dan Kolaborasi dengan Brand Ternama
-
PBSI Siapkan Transformasi Besar: Sistem Pembinaan Kini Berbasis Data dan Bukti Lapangan
-
Skandal! Buat KO Lawan dalam 94 Detik, Petinju Wanita Taiwan Dituding Laki-laki
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional