Suara.com - Propaganda yang dilakukan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melalui dunia maya berhasil menarik minat sejumlah warga negara Indonesia untuk berangkat ke Suriah yang menjadi markas kelompok tersebut.
Terakhir, ada 16 WNI yang kini ditangkap di Turki ketika hendak menyeberang ke Suriah. Pengamat teroris, Taufik Andrie mengatakan, ada dua propaganda yang dilakukan ISIS yaitu perang jihad dan hijrah ke tempat yang menerapkan syariat Islam.
“Kalau untuk anak muda, ISIS melakukan propaganda yaitu melakukan perang jihad. Sedangkan untuk kelompok lainnya seperti keluarga propagandanya adalah hijrah dari negara kafir ke negara yang kehidupannya lebih baik secara ekonomi dan menerapkan syariat Islam. Jadi, tidak semua yang ke sana itu tujuannya untuk berperang,” kata Taufik kepada suara.com melalui sambungan telepon, Kamis (12/3/2015).
Taufik menambahkan, ISIS adalah kelompok teroris yang paling sejahtera. Dengan kekuatan uang yang dimiliki, mereka bisa mengiming-imingi warga dari sejumlah negara untuk hijrah ke Suriah.
“Jadi, bukan hanya warga negara Indoneia yang termakan oleh propaganda ISIS tersebut. Tetapi banyak warga di Afrika, Asia Selatan dan juga Asia Tenggara yang tertarik untuk hijrah ke Suriah. Apabila ada yang mempunyai keahlian sebaga dokter atau mekanik, ISIS akan memberikan pekerjaan dengan gaji yang sangat besar,” jelasnya.
Kemarin, pemerintah Turki menangkap 16 WNI yang akan menyeberang ke Suriah. Kementerian Luar Negeri sudah mengirim tim ke Turki untuk meminta klarifikasi terkait penangkapan serta menanyakan identitas mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal