Suara.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengakui Pemerintah menseleksi ketat penambahan-penambahan alutsista atau alat utama sistem persenjataan untuk mengefektifkan fungsi atau kegunaan alat tersebut.
"Alutsista yang dibeli adalah alat-alat yang memang berguna dan sudah sangat penting atau diperlukan," katanya usai ramah tamah dengan Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho dan pemangku kepentingan lainnya di rumah dinas Gubernur Sumut di Medan, Rabu malam.
Dia memberi contoh, peralatan yang penting adalah pesawat berbadan besar yang bisa mengangkat alat berat dan kemudian radar.
Kapal besar pengangkut alat berat itu sangat penting untuk menangani bencana alam di berbagai daerah.
Penanganan bencana alam adalah hal penting karena hal itu menjadi salah satu ancaman nyata bagi keamanan dan ketahanan Indonesia.
Sementara radar di laut juga bisa mendeteksi berbagai bencana seperti kasus Air Asia dan termasuk aksi perompakan atau pencurian hasil laut.
Dia mengakui, penyediaan dan tambahan alutsista itu tidak boleh timpang antar kesatuan atau angkatan..
Tetapi memang harus yang memang berguna sehingga selain tidak menjadi pemborosan, tetapi benar-benar bermanfaat.
"Walau tidak salah, tapi saya kira pembelian pesawat untuk dipertunjukan dalam acara-acara tertentu tidak begitu penting,"katanya.
Menhan menegaskan, membeli alat persenjataan jangan hanya karena bagus atau faktor lainnya.
Tetapi, soal kegunaannya untuk mengatasi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang bisa mengancam kesatuan dan persatuan Indonesia.
Apalagi, katanya, ancaman perang terbuka hingga dewasa ini belum nyata dan kemungkinan kecil terjadi di Indonesia.
Tetapi yang nyata sekarang adalah teroris, pelanggaran batas wilayah, pencurian sumber daya alam, penyakit menular dan termasuk narkoba.
"Makanya alutsista untuk kepentingan hal-hal itu yang dinilai tepat untuk dibeli,"katanya.
Selain alutsista, kata Menhan, yang perlu dibenahi dalam kepentingan menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia adalah sumber daya manusia.
Alasannya, selain aparat yang sudah pasti atau wajib menjadi petugas memelihara keamanan dan ketahanan negara, warga juga dibutuhkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia.
"Kalau tidak ada rasa cinta negara di tengah masyarakat, bagaimana peran masyarakat bisa diharapkan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,"katanya.
Untuk menjaga peran besar masyarakat terhadap penjagaan negara, maka ancaman bagi kehancuran SDM harus juga diatasi.
Salah satu ancaman kehancuran SDM adalah narkoba sehingga kasus itu perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.
Selain menjaga ancaman narkoba, akhlak, moral dan perilaku masyarakat juga harus ditingkatkan.
Terkait perilaku masyarakat itu, kata dia, pihaknya sudah membicarakan serius masalah itu dengan Kementerian Pendidikan dan Agama.
Soal perilaku yang baik misalnya bisa dijadikan penentu penting kelulusan.
Langkah itu dinilai penting karena dewasa ini, moral masyarakat Indonesia dinilai sudah sangat jelek atau buruk. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru