Suara.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta melalui Sekertaris Komisi A DPRD DKI M. Syarif meminta kepada penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa DA, remaja berusia 14 tahun asal Bogor, Jawa Barat, yang dijanjikan bekerja di restoran, ternyata di diskotek.
"Itu kan mempekerjakan anak di bawah umur bisa terkait undang-undang perlindungan anak ya, ya ditangkap itu yang mempekerjakan anak dan penyalurnya sampai ke akarnya dan kasih sanksi diskotiknya, kasih sanksi yang tegas pada diskotiknya," kata Syarif kepada Suara.com melalui sambungan telepon, Jumat (3/4/2015).
Politisi partai Gerindra itu berharap agar pihak kepolisian dapat segera menangkap penyalur yang memperkerjakan anak di bawah umur.
"Jangan salah yang paling penting tangkap pemasoknya, masalahnya kan dia terkait orang banyak dan paling penting pemasoknya ditangkap dan dihadang sampai ke akar-akarnya," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang remaja 14 tahun berinisial DA sempat dipekerjakan di salah satu diskotek di Kelapa Gading. Padahal, awalnya dia dijanjikan bekerja di restoran dengan gaji hingga Rp12 juta per bulan.
Beberapa orang yang diduga merekrut DA kini sudah berstatus tersangka dan ditahan Kepolisian Bogor setelah dilaporkan oleh ibu DA dengan kasus perdagangan anak.
Berita Terkait
-
ABG Bogor Korban Perdagangan Anak Siap Bantu Polisi
-
Akhirnya, Polsek Kelapa Gading Cabut Status Tersangka ABG Bogor
-
KPAI Jadikan Kasus ABG Bogor sebagai Pembuka Kasus Lain
-
Anak Dipekerjakan di Diskotek, LBH Jakarta Minta Ahok Bertindak
-
KPAI Ungkap Dugaan Pemalsuan Usia Anak yang Dipaksa Kerja di Pub
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik