Suara.com - Sebagian WNI di Yaman yang dipulangkan pemerintah, Minggu (5/4/2015), sudah sampai di Indonesia. Mereka dipulangkan karena khawatir terkena dampak dari meletusnya konflik di negara itu.
Setelah turun dari pesawat, mereka disambut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Common Lounge, Terminal 2, Bandara Soekarno-Hatta.
Salah satu mahasiswa Indonesia yang selama ini belajar di Universitas Darul Ulum Syariah, Yaman, Muhamad Yusuf, pun bercerita.
Yusuf mengikuti saran Kementerian Luar Negeri untuk kembali ke Tanah Air lantaran rektor universitas sudah tidak bisa menjamin keamanan para mahasiswa.
"Satu desakan dari Kemenlu karena melihat kondisi di sana, dan rektor kita juga sudah gak bertanggung jawab soal keamanan," ujar Yusuf kepada suara.com di Common Lounge.
Apalagi, kata Yusuf, setelah konflik pecah, sudah tidak ada lagi aktivitas belajar mengajar di universitas. Yang ada adalah suasana mencekam.
"Sudah diliburkan sekarang. Soalnya pas malam tanggal 31 Maret itu, roket-roket di samping universitas saya banyak. Sebelum ada serangan sekolah seperti biasa, kuliah, setelah datang bombardir udah (diliburkan)," kata Yusuf.
Mahasiswa asal Medan, Sumatera Utara, mengatakan rektor universitas kemudian menyarankan kepada para mahasiswa untuk kembali ke negara masing-masing.
"Rektor mengumumkan semua mahasiswa orang Arab pulang, orang asing lapor KBRI masing-masing, saya gak tanggung jawab gitu," kata Yusuf menirukan pesan dari rektor Universitas Darul Ulum.
Seperti diketahui, saat ini situasi di Yaman sedang panas. Eskalasi politik meningkat terus dan mendorong pemerintah Indonesia mengevakuasi WNI.
Berita Terkait
-
Pemerintah Malaysia Langsung Bergerak Usai Relawan Diculik Israel saat Kirim Bantuan ke Gaza
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Misteri Ijazah Gibran 'Go International', Kini Jadi Gosip Panas WNI di Australia!
-
Kisah Inspiratif Evan Haydar Pemuda Gresik yang Kerja di Tesla Jerman, Ini Kiat Suksesnya
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 7 Oktober 2025: Waspada Hujan Lokal di Sejumlah Kota
-
Melengos Tak Disalami, Heboh SBY Cueki Kapolri Listyo Sigit di HUT TNI, Publik Curigai Gegara Ini!
-
Dipotong Rp15 Triliun, Jakarta Alami Pemangkasan Dana Transfer dari Pusat Paling Besar
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!
-
Kemenpar Gelar SEABEF 2025, Forum Perdana Bahas Industri Event Asia Tenggara dan Tantangannya
-
Uji Keabsahan Penangkapan, Sidang Praperadilan Delpedro Cs Bakal Digelar 17 Oktober