Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia berkoordinasi dengan Markas Besar Polri untuk menangani kasus remaja putri asal Bogor, Jawa Barat, berinisial DA (14), yang diduga menjadi korban perdagangan anak. Ia diiming-imingi bekerja di restoran di Kelapa Gading, Jakarta Utara, tapi ternyata dipekerjakan di diskotik.
"KPAI akan terus berkoordinasi dengan pihak Mabes Polri dan untuk itu kami minta atensi khusus dari pihak Polri untuk menangani kasus hukumnya," kata Ketua KPAI, Asrorun Ni'am Sholeh, saat dihubungi suara.com, Selasa (7/4/2015).
Asrorun menambahkan KPAI meminta Polri terlibat, bukan hanya untuk menangani kasus hukum DA, melainkan juga untuk membongkar jaringan perdagangan anak.
Dengan demikian, kata Asrorun, dapat diketahui semua modus operandi perdagangan anak dan ke depan aksi semacam itu bisa dicegah.
Diberitakan sebelumnya, DA berhasil kabur dari tempat kerja dan bersama ibunda melapor ke Polres Bogor. Tiga orang yang merekrut DA sudah dijadikan tersangka dan sekarang ditahan. DA bersama ibunya juga dilaporkan pelaku ke Polsek Kelapa Gading dan mereka sempat dijadikan tersangka kasus penipuan.
Tetapi setelah KPAI dan LBH Jakarta menangani kasus ini, status tersangka DA dan ibunya dicabut. Saat ini, keduanya diamankan di rumah aman milik Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
Berita Terkait
-
ABG Bogor Korban Perdagangan Anak Siap Bantu Polisi
-
Akhirnya, Polsek Kelapa Gading Cabut Status Tersangka ABG Bogor
-
KPAI Jadikan Kasus ABG Bogor sebagai Pembuka Kasus Lain
-
Anak Dipekerjakan di Diskotek, LBH Jakarta Minta Ahok Bertindak
-
KPAI Ungkap Dugaan Pemalsuan Usia Anak yang Dipaksa Kerja di Pub
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup