Suara.com - Sidang gugatan praperadilan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik akan digelar pada Senin (13/4/2015) mendatang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Hal tersebut dipastikan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah menerima surat panggilan untuk sidang praperadilan politisi Partai Demokrat tersebut.
"Baru saja terima surat panggilannya (dari PN Jakarta Selatan). Sidangnya tanggal 13 April 2015," ungkap anggota Biro Hukum KPK, Rasamala Aritonang, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (7/4/2015).
Rasamala menjelaskan bahwa tim Biro Hukum KPK langsung mempelajari materi gugatan yang dilayangkan oleh tersangka dugaan korupsi di Kementerian ESDM serta Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) itu. Menurutnya, persiapan pihaknya tidak berbeda dengan sidang praperadilan sebelumnya.
"Iya, nanti kita pelajari dulu permohonannya (Jero Wacik). Persiapannya sama kayak yang sebelumnya saja. Kita profesional saja," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Humas PN Jaksel, I Made Sutrisna, sudah mengatakan bahwa sidang praperadilan itu akan digelar pada Senin, 13 April 2015, dengan dipimpin oleh Hakim Sihar Purba.
"Betul (praperadilan Jero Wacik) didaftarkan (gugatannya) 30 Maret 2015, sidang tanggal 13 April 3015. Hakim Sihar Purba," tuturnya.
Seperti diketahui, Jero Wacik menjadi tersangka dalam dugaan pemerasan di Kementerian ESDM saat dia menjabat menteri. Kasus pertama yang menyeret Jero itu merupakan hasil penyidikan KPK atas dugaan korupsi yang dilakukan mantan Sekjen Kementerian ESDM, Waryono Karno.
Selain itu, dalam perkara lainnya di Kemenbudpar, mantan menteri era SBY itu diduga telah merugikan keuangan negara hingga Rp7 miliar. Akibatnya, Jero dijerat Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1991 sebagaimana telah diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Namun, atas penetapan tersangka terhadap dirinya dalam dua kasus tersebut, Jero lantas mengajukan gugatan praperadilan ke PN Jaksel. Untuk diketahui, sepanjang 2015 ini, tercatat sudah ada sejumlah tersangka menggugat praperadilan KPK. Mereka antara lain adalah Komjen Pol Budi Gunawan, Sutan Bhatoegana, Suryadharma Ali, Suroso Atmomartoyo, Hadi Poernomo, Ilham Arif Sirajudin, serta Jero Wacik. Selain itu, ada pula satu orang saksi yakni Siti Tarwiyah yang ikut mengajukan gugatan praperadilan kepada KPK.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra