Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Sukarnoputri, mengatakan partainya akan memilih ketua umum dalam kongres yang digelar secara musyawarah dan mufakat.
Seperti yang diketahui PDIP akan menggelar Kongres IV di Sanur, Bali, pada 9 sampai 12 April mendatang. Dalam kongres itu akan dipilih katua umum partai yang menjabat dari 2015 sampai 2020. Meski demikian, sejumlah elit PDIP sendiri mengatakan tak ada calon Ketum lain selain Megawati dalam kongres itu.
"Dengan rasa bangga, saya ingin katakan bahwa proses jalannya pemilihan, dari cabang ataupun provinsi berjalan dengan baik dan semuanya dapat dilakukan melalui musyawarah mufakat," kata Megawati dalam sambutannya pada acara gelar budaya sebagai ramah tamah sebelum Kongres IV, Rabu (8/4/2015) malam.
Dia menambahkan, para utusan dari DPD Cabang dan Daerah yang datang ke Kongres kali ini adalah utusan dari daerah masing-masing. Mereka membawa mandat dari hasil konfrensi dari daerah masing-masing. Di mana, kebanyakan menghasilkan suara untuk meminta Megawati menjadi Ketua Umum lagi.
"Untuk itu saya minta seluruh utusan untuk menyuarakan keinginan dan aspirasi yang dibawa," ujarnya.
Putri Presiden Sukarno ini pun bercerita, banyak yang menyebut partai berlambang banteng ini tidak akan solid. Tapi dia yakin, partainya akan tetap solid apapun yang terjadi.
"Banyak isu dan rumor bahwa PDI Perjuangan itu tidak sesolid yang digambarkan, mari kita buktikan (di Kongres)," kata dia.
Dia pun yakin, dari proses yang sudah berjalan, kongres kali ini tidak akan berujung voting untuk menentukan ketua umum. Dia berharap, musyawarah mufakat bisa ditempuh dalam kongres kali ini.
"Secara tidak sadar, kita sebenarnya melakukan sesuatu yang kita lupakan, bahwa bangsa kita adalah bangsa dengan budaya gotong royong dan selalu membangun demokrasi, yang sebenarnya bisa musyawarah mufakat. Bukan selalu dengan voting. Karena itu bukan budaya kita, itu budaya Barat yang dibawa ke tempat kita," tegasnya.
Berita Terkait
-
Ini Cerita Megawati soal Bule Belanda yang Idolakan PDI P
-
Acara Ramah Tamah, Megawati Duduk Ditemani Dua Menteri Asal PDIP
-
Spanduk Dukungan Tri Rismaharini Muncul di Lokasi Kongres PDIP
-
Karangan Bunga SBY dan Golkar Kubu Agung Hadir di Kongres PDIP
-
Politisi PDIP: Isu Jokowi Jadi Ketua Umum Hanya Ilusi
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?