Pelatnas SEA Games 2015. [Antara/Widodo S. Jusuf]
Tim Medis Satlak Prima Dr. Hario Tilarso memastikan para atlet Pelatnas SEA Games 2015 yang saat ini tinggal di Hotel Atlet Century Park, Senayan, sudah mengalami perbaikan gizi.
"Semua itu dipantau dengan adanya tambahan nasi yang menggunakan beras merah. Karena beras merah memberikan dorongan tenaga bagi atlet yang melakukan latihan," kata Hario.
Ia mengatakan, pihaknya juga meningkatkan gizi dengan penambahan buah yang mampu menghasilkan kalori tinggi sehingga sangat tepat saat dikonsumsi atlet yang sedang melakukan pelatnas.
"Semua itu diharapkan membangkitkan semangat atlet dalam menggapai prestasi puncak dalam persiapan menuju Singapura Juni mendatang," katanya.
Selain itu, pihaknya mengingatkan pada manajer dan pelatih yang kini menangani atlet dalam Pelatnas SEA Games Singapura 2015 agar menjaga atletnya untuk tidak mengkonsumsi obat terlarang atau yang mengandung doping.
"Untuk menghindari semua itu, tim medis kami memberikan daftar obat yang tidak boleh dikonsumsi atlet dengan harapan terhindar dari kasus doping yang dapat memalukan nama bangsa dan negara," tuturnya.
Ia menjelaskan, selama ini obat yang mengandung doping sudah disosialisasikan pada pelatih maupun manajer.
"Kami menyarankan agar pelatih melapor dan mengkonsultasikan pada tim dokter apabila akan menggunakan obat yang belum diketahuinya," katanya. (Antara)
"Semua itu dipantau dengan adanya tambahan nasi yang menggunakan beras merah. Karena beras merah memberikan dorongan tenaga bagi atlet yang melakukan latihan," kata Hario.
Ia mengatakan, pihaknya juga meningkatkan gizi dengan penambahan buah yang mampu menghasilkan kalori tinggi sehingga sangat tepat saat dikonsumsi atlet yang sedang melakukan pelatnas.
"Semua itu diharapkan membangkitkan semangat atlet dalam menggapai prestasi puncak dalam persiapan menuju Singapura Juni mendatang," katanya.
Selain itu, pihaknya mengingatkan pada manajer dan pelatih yang kini menangani atlet dalam Pelatnas SEA Games Singapura 2015 agar menjaga atletnya untuk tidak mengkonsumsi obat terlarang atau yang mengandung doping.
"Untuk menghindari semua itu, tim medis kami memberikan daftar obat yang tidak boleh dikonsumsi atlet dengan harapan terhindar dari kasus doping yang dapat memalukan nama bangsa dan negara," tuturnya.
Ia menjelaskan, selama ini obat yang mengandung doping sudah disosialisasikan pada pelatih maupun manajer.
"Kami menyarankan agar pelatih melapor dan mengkonsultasikan pada tim dokter apabila akan menggunakan obat yang belum diketahuinya," katanya. (Antara)
Komentar
Berita Terkait
-
Ni Kadek Dhinda Jadi Harapan Regenerasi Tunggal Putri Pelatnas PBSI
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
PBSI Siapkan Transformasi Besar: Sistem Pembinaan Kini Berbasis Data dan Bukti Lapangan
-
Rinov, Yere, Pitha, dan Lisa Putuskan Keluar Pelatnas, Ini Respons Eng Hian
-
Livoli Divisi Utama 2025: O2C Rajawali Tanpa 6 Pilar karena Dipanggil Pelatnas
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional