Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan di Bali, Kamis (9/4/2015). [suara.com/Bagus Santosa]
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI) Megawati Soekarnoputri berharap tidak perlu ada lagi "koalisi-koalisian" seusai Pilpres 2014. Dia mengaku menginginkan seluruh koalisi yang ada, baik Koalisi Merah Putih (KMP) maupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH), mendukung pemerintah.
Hal itu dikatakan Megawati setelah dirinya dilantik menjadi Ketua Umum PDIP periode 2015-2020, di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Kamis (9/4/2015).
"Tentunya (tergantung) keaktifan untuk saling bertemu secara lebih informal secara berkelanjutan. Sehingga bisa mensinergikan kami sebagai partai pengusung dan pemerintah yang menang, meski ada sebutan Koalisi Merah Putih (KMP)," katanya.
Lebih dari itu, Megawati menyebutkan bahwa selama ini, komunikasi antara kedua kubu ini sendiri masih kerap dilakukan. Harapannya, ada persamaan persepsi di antara kedua koalisi tersebut.
"Tapi kita sering menjadi kesatuan dan menjadi cair dalam lobi yang dilakukan demikian. Sebenarnya masalah waktu saja. Tentu kalau mereka (KMP) akan datang, kami selalu membuka diri. Yang penting, ada persepsi yang sama bagi kami yang disebut KIH dan mereka yang disebut KMP," ujarnya.
"Yang penting (adalah) berjalannya pemerintahan yang efektif bagi masyarakat Indonesia," tandasnya.
Hal itu dikatakan Megawati setelah dirinya dilantik menjadi Ketua Umum PDIP periode 2015-2020, di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Kamis (9/4/2015).
"Tentunya (tergantung) keaktifan untuk saling bertemu secara lebih informal secara berkelanjutan. Sehingga bisa mensinergikan kami sebagai partai pengusung dan pemerintah yang menang, meski ada sebutan Koalisi Merah Putih (KMP)," katanya.
Lebih dari itu, Megawati menyebutkan bahwa selama ini, komunikasi antara kedua kubu ini sendiri masih kerap dilakukan. Harapannya, ada persamaan persepsi di antara kedua koalisi tersebut.
"Tapi kita sering menjadi kesatuan dan menjadi cair dalam lobi yang dilakukan demikian. Sebenarnya masalah waktu saja. Tentu kalau mereka (KMP) akan datang, kami selalu membuka diri. Yang penting, ada persepsi yang sama bagi kami yang disebut KIH dan mereka yang disebut KMP," ujarnya.
"Yang penting (adalah) berjalannya pemerintahan yang efektif bagi masyarakat Indonesia," tandasnya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini