Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Puan Maharani, Tjahjo Kumolo, serta kader PDIP lainnya di acara ramah tamah jelang pembukaan Kongres IV PDIP di Sanur, Bali, Rabu (8/4/2015) malam. [Suara.com/Bagus Santosa]
PDI Perjuangan siap menghadapi Pilkada serentak yang digelar pada Desember 2015. Guna memantapkan calon peserta Pilkada ini, PDI Perjuangan akan melakukan program pendidikan dengan tajuk Sekolah Partai dan Sekolah Kader.
"Kita akan membuka sekolah Partai di Yogyakarta dan Sekolah Kader di Bali. Sebelum sekolah itu secara fisik terbentuk, pendidikan ini akan dipusatkan di Subang, Jawa Barat, dan kerjasama dengan Kampus Revolusi Mental Pembina Karakter Bangsa pimpinan Profesor Ermain," kata Sekretaris Jenderal Hasto Kristyanto, di usai penutupan Kongres IV PDI Perjuangan, Sanur, Bali, Sabtu (11/4/2015).
Dia menerangkan, Sekolah Partai difokuskan untuk kepala daerah yang berasal di luar PDI Perjuangan yang ingin ikut Pilkada. Tujuannya, agar para peserta Pilkada paham tata pemerintahan, legislasi, kebijakan publik, dan strategi pemenangan partai.
"PDI Perjuangan membuka diri untuk mengelola pemerintahan daerah agar sesuai dengan garis kebijakan partai, maka kami pun terbuka bagi mereka untuk mengikuti sekolah partai," papar Hasto.
Sementara, untuk sekolah kader, lebih ditujukan untuk kader partai. Tujuannya, pengembangan diri para kader supaya lebih siap menghadapi tugas dari partai.
"Kalau sekolah kader memang hanya ditujukan bagi anggota partai, namanya kader itu anggota yang sudah teruji dedikasi pengabdiannya dan loyalitas pada partai dan sudah melalui penugasan partai sehingga setelah melalui pendidikan partai memiliki status sebagai kader partai," kata dia.
"Kita akan membuka sekolah Partai di Yogyakarta dan Sekolah Kader di Bali. Sebelum sekolah itu secara fisik terbentuk, pendidikan ini akan dipusatkan di Subang, Jawa Barat, dan kerjasama dengan Kampus Revolusi Mental Pembina Karakter Bangsa pimpinan Profesor Ermain," kata Sekretaris Jenderal Hasto Kristyanto, di usai penutupan Kongres IV PDI Perjuangan, Sanur, Bali, Sabtu (11/4/2015).
Dia menerangkan, Sekolah Partai difokuskan untuk kepala daerah yang berasal di luar PDI Perjuangan yang ingin ikut Pilkada. Tujuannya, agar para peserta Pilkada paham tata pemerintahan, legislasi, kebijakan publik, dan strategi pemenangan partai.
"PDI Perjuangan membuka diri untuk mengelola pemerintahan daerah agar sesuai dengan garis kebijakan partai, maka kami pun terbuka bagi mereka untuk mengikuti sekolah partai," papar Hasto.
Sementara, untuk sekolah kader, lebih ditujukan untuk kader partai. Tujuannya, pengembangan diri para kader supaya lebih siap menghadapi tugas dari partai.
"Kalau sekolah kader memang hanya ditujukan bagi anggota partai, namanya kader itu anggota yang sudah teruji dedikasi pengabdiannya dan loyalitas pada partai dan sudah melalui penugasan partai sehingga setelah melalui pendidikan partai memiliki status sebagai kader partai," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Sebut Partai Pro Pekerja, Begini Strategi PDIP Beri Perlindungan PMI
-
Masalah PMI jadi Fokus Utama, Megawati Wanti-wanti: Proses Pemulangan jangan Ditunda-tunda
-
Ungkit Kasus Dokumen Palsu hingga ART Disiksa Majikan, PDIP Usul Satgas Perlindungan Buruh Migran
-
Ingatkan Pesan Bung Karno Saat Ganefo, PDIP Tegaskan Tolak Kedatangan Tim Senam Israel
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum