Sejumlah petugas tampak melakukan penyortiran soal Ujian Nasional (UN) saat tiba di SMAN 77, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4/2015). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Sejumlah pelajar SLTA yang tersangkut masalah hukum, hari ini harus menjalani Ujian Nasional (UN) di kantor polisi. Salah satunya adalah siswa SMU YP PGRI Makassar, Reynaldi (18), tersangka begal motor dan pelaku pengrusakan minimarket, yang mengikuti UN di kantor Polsek Panakukang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (13/4/2015).
Reynaldi melaksanakan ujian di ruang khusus pemeriksaan yang sudah disiapkan pihak kepolisian setempat. Dia diawasi dua petugas dan dua pengawas sekolah, saat mengerjakan soal-soal ujian Bahasa Indonesia yang diberikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar.
Berbaju kaos hitam dan celana pendek, didampingi ibu kandungnya beserta petugas dan pengawas dari sekolah, Reynaldi mengerjakan 50 soal. Hanya dalam waktu setengah jam, ujian tersebut sudah selesai dikerjakannya.
"Saya bersyukur masih bisa diberi kesempatan ikut ujian oleh sekolah. Saya menyesal melakukan perbuatan kriminal," ujarnya sembari tertunduk, saat diwawancarai seusai menjalani UN.
Saat ditanya apakah dirinya sudah sempat belajar, Reynaldi mengatakan orang tuanya sengaja membawakan buku pelajaran untuk dipelajari sebagai bekal menjalani ujian tersebut.
"Tadi malam ibu saya membawakan beberapa buku untuk dipelajari dalam menghadapi ujian besok (hari ini) dan selanjutnya," tutur anak sulung dari lima bersaudara itu.
Reynaldi mengaku pasrah dan sangat menyesal atas tindakannya melakukan kejahatan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan kelakuannya.
"Saya menyesal pak. Saya tidak menyangka bisa berada di sini, sementara teman-teman saya ujian di sekolah. Saya hanya ikut-ikutan saja waktu itu," ujar remaja yang mengaku justru bercita-cita menjadi polisi itu.
Kapolsek Panakukang, Kompol Tri Hambodo mengatakan, pihaknya memang memberikan hak kepada tersangka meskipun telah melakukan perbuatan kriminal.
"Kami tetap memberikan dia (Reynaldi) hak mengikuti ujian, karena masih berstatus pelajar. Tetapi untuk perbuatan kejahatan yang dilakukannya, proses hukum tetap berjalan dan saat ini sudah ditingkatkan menjadi P21," sebut Tri.
Sebelumnya, Reynaldi bersama gengnya melakukan perampokan serta tindak kekerasan di sejumlah minimarket di Kota Makassar. Dia lantas berhasil ditangkap aparat kepolisian sekitar tiga pekan lalu. Sebelum ditangkap itu, dia sempat dikeroyok massa, dan sebutir peluru pun bersarang di kakinya. Tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dan kekerasan dengan ancaman kurungan 7 tahun penjara. [Antara]
Reynaldi melaksanakan ujian di ruang khusus pemeriksaan yang sudah disiapkan pihak kepolisian setempat. Dia diawasi dua petugas dan dua pengawas sekolah, saat mengerjakan soal-soal ujian Bahasa Indonesia yang diberikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar.
Berbaju kaos hitam dan celana pendek, didampingi ibu kandungnya beserta petugas dan pengawas dari sekolah, Reynaldi mengerjakan 50 soal. Hanya dalam waktu setengah jam, ujian tersebut sudah selesai dikerjakannya.
"Saya bersyukur masih bisa diberi kesempatan ikut ujian oleh sekolah. Saya menyesal melakukan perbuatan kriminal," ujarnya sembari tertunduk, saat diwawancarai seusai menjalani UN.
Saat ditanya apakah dirinya sudah sempat belajar, Reynaldi mengatakan orang tuanya sengaja membawakan buku pelajaran untuk dipelajari sebagai bekal menjalani ujian tersebut.
"Tadi malam ibu saya membawakan beberapa buku untuk dipelajari dalam menghadapi ujian besok (hari ini) dan selanjutnya," tutur anak sulung dari lima bersaudara itu.
Reynaldi mengaku pasrah dan sangat menyesal atas tindakannya melakukan kejahatan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan kelakuannya.
"Saya menyesal pak. Saya tidak menyangka bisa berada di sini, sementara teman-teman saya ujian di sekolah. Saya hanya ikut-ikutan saja waktu itu," ujar remaja yang mengaku justru bercita-cita menjadi polisi itu.
Kapolsek Panakukang, Kompol Tri Hambodo mengatakan, pihaknya memang memberikan hak kepada tersangka meskipun telah melakukan perbuatan kriminal.
"Kami tetap memberikan dia (Reynaldi) hak mengikuti ujian, karena masih berstatus pelajar. Tetapi untuk perbuatan kejahatan yang dilakukannya, proses hukum tetap berjalan dan saat ini sudah ditingkatkan menjadi P21," sebut Tri.
Sebelumnya, Reynaldi bersama gengnya melakukan perampokan serta tindak kekerasan di sejumlah minimarket di Kota Makassar. Dia lantas berhasil ditangkap aparat kepolisian sekitar tiga pekan lalu. Sebelum ditangkap itu, dia sempat dikeroyok massa, dan sebutir peluru pun bersarang di kakinya. Tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dan kekerasan dengan ancaman kurungan 7 tahun penjara. [Antara]
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!