Suara.com - DPR RI meminta pemerintah segera mengevaluasi terkait hukuman mati dua tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi.
"Karena menyangkut masalah seseorang ini kita harus jalankan dengan sebaiknya. Kita harapkan pemerintah evaluasi dan segera hukuman mati diinventarisasi ," kata Ketua DPR RI Setya Novanto di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Jumat (17/4/2015).
Setya Novanto juga berharap pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri segera meminta penjelasan pemerintah Arab Saudi terkait hukuman mati yang ditujukan kepada Karni bin Medi Tarsim.
"Kita ingin tetap pemerintah betul-betul pro aktif. Menteri bisa hubungi pihak-pihak kedutaan. Apapun yang berkaitan dengan Saudi Arabia sangat mengecewakan," kata dia.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal sebelumnya mengatakan jika Pemerintah Arab Saudi telah mengeksekusi mati Karni bin Medi Tarsim, Kamis (16/4/2014), pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Menurutnya, Karni sebelumnya telah divonis pengadilan setempat dengan hukuman mati atau qishas lantaran terbukti membunuh anak usia empat tahun. Pembunuhan dilakukan dengan cara menyembelih leher anak tersebut.
Pengadilan Saudi menyatakan Karni bersalah karena mebunuh anak perempuan majikannya yang berusia empat tahun pada September 2012 lalu.
Dalam sepekan sudah ada dua TKI yang dipancung. Sebelumnya Siti Zaenab asal Bangkalan, Madura, tewas ditebas pedang algojo Arab Saudi.
Berita Terkait
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Ditemukan Tewas di Kos, Pernah Vonis Hukuman Mati ke 3 Orang
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Kasus Ammar Zoni, DPR Sentil Rutan Salemba: Lapas Mestinya Bina Napi bukan Sarang Narkoba!
-
4 Babak Kasus Narkoba Ammar Zoni: Kini Dijerat Pasal Berlapis dan Terancam Hukuman Mati!
-
Video Pejabat Korupsi Dijemput Paksa Lalu Dihukum Mati? Fakta Aslinya Justru Bikin Hati Miris
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional