Suara.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, pelantikan Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan adalah hal yang mendesak karena bersamaan dengan ajang Konferensi Asia Afrika (KAA).
"Kesibukan Konfrensi Asia Afrika (KAA) ini, saya memerlukan wakil, karena saya banyak di luar, jadi itu yang mendesak saya katakan. Kondisi itu yang mendesak. Oke kalau memang siang ini ya dengan sederhana saja," kata Badrodin di sela acara Konfrensi Parlemen dalam peringatan 60 tahun Konfrensi Asia-Afrika (KAA), Kamis (23/4/2015).
Karena pertimbangan tersebut, kata Badrodin, pelantikan dilakukan sederhana dan dipercepat Rabu kemarin (22/4/2015), dari yang sebelumnya dijadwalkan hari ini.
Selain itu, pelantikan kemarin juga sudah seuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah menyerahkan seluruhnya kepada putusan Sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) yang memilih Budi.
"Saya sudah mendapatkan satu arahan bahwa silakan dilaksanakan sesuai dengan prosedur wanjaktinya. Artinya pak presiden tidak menunjukan orangnya, tapi menyerahkan sepenuhnya pada Wanjakti," ucap Badrodin.
Selanjutnya, upaya gelar perkara terhadap Budi pun ditiadakan. Lantaran, pada rencana gelar perkara beberapa waktu lalu, ditunda dan ditiadakan.
"(Gelar perkara) Itu menjadikan satu masukan, tapi gelar perkara tidak jadi. Karena waktu itu sudah tidak jadi," tegasnya.
Nama Budi sempat menuai kontroversi. Sebelumnya, dia sempat diajukan menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, tidak berapa lama, Budi dijadikan tersangka oleh KPK. Budi pun melakukan praperadilan dan hasilnya penetapan tersangka ini tidak sah.
KPK kemudian menyerahkan kasus ini kepada Kejaksaan dan Kejaksaan kemudian melimpahkannya kepada Bareskrim Mabes Polri. Bareskrim sempat merencanakan untuk melakukan gelar perkara kasus ini. Namun, urung dilakukan.
Berita Terkait
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Didatangi Projo, Jokowi Perlihatkan Ijazah UGM yang Asli
-
Katy Perry dan Justin Trudeau Dikaitkan dengan Raisa dan Jokowi, Apa Hubungannya?
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina