Suara.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersedia mendukung kerja Polri dalam menangani kasus yang diduga melibatkan salah satu penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Hal itu disampaikan Badrodin saat memberikan keterangan pers bersama Pimpinan KPK di Mabes Polri, Sabtu (2/5/2015).
"Pimpinan KPK sudah menyepakati apabila ada keterangan yang dibutuhkan, akan mendukung Polri," ujar Badrodin didampingi Plt. Pimpinan KPK Indiarto Seno Aji dan Deputi Bidang Pencegahan KPK Johan Budi.
"Nanti dalam kelengkapan berkas yang masih kurang nanti akan dikoordinasikan dengan Pimpinan KPK," sambung Badrodin.
Dalam kesempatan tersebut, Badrodin menjelaskan mengapa kasus Novel yang sebenarnya sudah terjadi 11 tahun silam kembali diungkit.
"Saya jelaskan bahwa kasus ini sebenarnya sudah dari awal sudah ditangani namun kita tunda dulu. Karena kasus ini tahun depan sudah kedaluwarsa,
sudah harus inkracht putusan hakim. Silakan nanti diputus pengadilan apakah Pak Novel bersalah atau tidak," kata Badrodin.
Badrodin juga menerangkan, pihak pelapor dalam kasus dugaan penganiayaan tersangka pencurian sarang burung walet di Bengkulu tahun 2004 silam meminta agar kasus dilanjutkan. Pasalnya, saat itu, kata Badrodin yang bersangkutan hanya mendapat sanksi kedisiplinan.
"Kasus ini sudah diselesaikan dengan mendisiplinkan. Kemudian pelapornya ini komplain koq kasusnya hanya mendisiplinkan," terang Badrodin.
Berita Terkait
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
-
Menurut Novel Baswedan, Korupsi Timah Rp300 Triliun Bukan Kerugian Negara
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!