Suara.com - Gempa 7,9 skala richter yang mengguncang Nepal pada Sabtu 25 April 2015 dan korban awan panas Gunung Sinabung membuat berbagai komunitas di Indonesia turut tersentuh.
Di antaranya lembaga sosial kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap. Mereka turun tangan menggelar aksi kemanusiaan dengan menggalang dana dari masyarakat Jakarta. Dana yang terkumpul, nantinya akan disumbangkan kepada para korban bencana alam.
"Iya, hari ini kita melakukan penggalangan dana di Car Free Day untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah gempa di Nepal dan korban awan panas Sinabung," kata Herdiana Koordinator Pemberdayaan Relawan, Anang, saat di temui di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (3/5/2015).
Anang menambahkan aksi ini bukan cuma untuk penggalangan dana, melainkan juga untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap permasalahan yang terjadi di muka bumi.
"Jadi kita mau menumbuhkan rasa solidaritas dan peduli. Tapi bukan hanya peduli kepada apa yang terjadi di dalam negeri tapi juga yang terjadi di luar negeri juga," katanya.
Oleh sebab itu, ACT memanfaatkan ajang car free day, dimana sebagian besar masyarakat berkumpul, sebagai tempat yang pas untuk tujuan tersebut.
"Bagi warga yang sedang berada di CFD bisa temui kita di sekitaran pos polisi dan bundaran HI untuk menyumbang. Kami sediakan dus yang dipegang oleh relawan kami yang mengenakan kaos ACT. Selain itu masyarakat juga bisa menjadi relawan dengan masuk ke situs kami," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?