Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menerima laporan langsung mengenai penangkapan sejumlah warga negara Indonesia oleh otoritas Brunei Darussalam karena diduga membawa bahan amunisi.
"Ya saya mendengar langsung, dari kedua belah pihak, baik dari teman-teman di Kepolisian dan teman-teman di Brunei yang menyampaikan kepada saya. Itu sedang dalam penyelidikan," kata JK di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI menyebutkan adanya penangkapan oleh Polisi Brunei terhadap WNI yang sedang dalam perjalanan ke Arab Saudi untuk beribadah umrah.
Tiga WNI ditahan oleh otoritas Arab karena diduga membawa barang berbahaya, antara lain amunisi.
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan mereka ditangkap karena membawa benda-benda mencurigakan.
"Penangkapan oleh Polisi Brunei dilakukan berdasarkan temuan benda-benda mencurigakan, termasuk peluru, dalam salah satu tas atau koper milik WNI tersebut," kata Lalu Muhammad Iqbal.
Menurut Lalu, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari KBRI di Bandar Seri Begawan, pihak Kepolisian Brunei sebelumnya menahan tiga WNI karena ketiga orang itu diduga membawa barang-barang yang mencurigakan dan dinilai berbahaya.
"KBRI memperoleh notifikasi (pemberitahuan) dari pemerintah Brunei mengenai penahanan tiga WNI, yaitu dua pria dan satu wanita, oleh Kepolisian Brunei di Bandara Internasioanl Brunei pada 2 Mei 2015. Namun, belum didapat informasi detail mengenai identitas ketiga WNI itu," katanya.
Dia menyebutkan bahwa ketiga WNI tersebut dalam perjalanan dari Surabaya menuju Jeddah, Arab saudi, untuk melaksanakan ibadah umroh menggunakan pesawat Royal Brunei Airlines.
Dia lebih lanjut mengatakan, berdasarkan informasi terakhir yang didapat dari KBRI di Bandar Seri Begawan, dua orang WNI sudah dibebaskan dan kembali melanjutkan perjalanan, sementara satu WNI lainnya masih ditahan.
"Dua orang WNI sudah dibebaskan dan telah melanjutkan penerbangan ke Jeddah. Sementara itu, satu WNI lainnya saat ini penanganannya diambil alih oleh Internal Security Department (ISD) dan rencananya akan disidangkan pada 11 Mei 2015. WNI tersebut akan diproses sesuai hukum setempat," kata dia.
Menurut dia, sejak mendapat pemberitahuan dari Pemerintah Brunei mengenai penahan WNI tersebut, KBRI di Bandar Seri Begawan sudah memberikan bantuan kekonsuleran serta pendampingan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Ditahan Polisi Brunei, Rustawi Tak Tahu Benda Bahaya di Kopernya
-
Menteri Tedjo: WNI yang Ditangkap di Brunei Tak Terkait ISIS
-
Pemerintah RI Minta Bertemu WNI Yang Ditangkap di Brunei
-
Dua dari Tiga WNI di Brunei Telah Dilepas dan Lanjutkan Umrah
-
Mabes Polri: Jangan Langsung Vonis WNI di Brunei Bawa Peledak
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
Terkini
-
Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina, BMKG Minta Warga di Talaud Tetap Tenang: Semoga Tak Terjadi
-
Surabaya Gelontorkan Rp42,7 Miliar Bonus untuk Atlet Porprov Jatim 2025
-
Mantan Anggota BIN Ungkap Dugaan Rekayasa Pertemuan Jokowi-Ba'asyir, Sebut Ada Upaya Perbaiki Citra
-
Gempa M 7,6 Guncang Mindanao, Filipina Beri Peringatan Tsunami hingga ke Indonesia
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 Oktober 2025: Peringatan Dini BMKG dan Info Lengkapnya
-
Warga Depok Wajib Tahu! Disdukcapil Tutup Layanan Tatap Muka 10 Oktober, Ini Alternatifnya
-
Kepulauan Talud Sulut Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina 7,4 Magnitudo, BMKG: Waspada!
-
Menu MBG di SMPN 281 dan SMAN 62 Jaktim Dikeluhkan, Telur Mentah dan Sayur Beraroma Tidak Sedap
-
Bantu Gibran Bangun Papua, Prabowo Tunjuk Eks Jenderal hingga Eks Stafsus Jokowi
-
Waspada Tsunami di Kepulauan Talaud Hingga Supiori Imbas Gempa Filipina