Suara.com - Terdakwa kasus dugaan korupsi suap jual beli gas alam di Bangkalan Madura, Jawa Timur, Fuad Amin Imron kembali menyampaikan keluhan sakit yang dideritanya.
Bekas Bupati Bangkalan, Jawa Timur ini menyebut penyakitnya kian parah lantaran ditahan di rumah tahanan (Rutan) KPK.
Kendati sakit, menurut Jaksa Penuntut Umum (JPU), Fuad Amin tetap menolak untuk menggunakan popok dan alat bantu kencing.
"Untuk prostat disarankan oleh dokter untuk dipasang pampers dan kondom kateter tapi yang bersangkutan tidak merespons," kata JPU, Pulung Rindandoro di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/5/2015).
Menurut jaksa, pihaknya sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik buat Ketua DPRD Bangkalan Nonaktif tersebut.
Pulung menyebutkan, pikiran dan kondisi psikisnya sendiri yang membuat kondisi kesehatan dirinya semakin merosot.
Oleh karena itu, menurutnya tidak ada gunanya keluhan yang disampaikan oleh Politisi Gerindra tersebut, karena solusinya terletak pada dirinya sendiri.
"KPK sudah memberikan yang terbaik buat yang bersangkutan, tetapi yang bersangkutan tidak menghiraukan saran dokter. Solusinya ada pada diri yang bersangkutan," jelas Pulung menjawab pertanyaan Hakim M Muhlis.
Sementara, Fuad Amin merasa tidak puas dengan jawaban JPU dan langsung saja memberitahukan kepada Majelis hakim bahwa kondisinya saat ini sudah semakin parah.
Menanggapi hal tersebut, Majelis hakimpun mengatakan akan mempertimbangkannya.
"Vertigo tidak bisa malah tambah parah, mata berkunang-kunang kalau di atas tidak bisa baca sama sekali," kata Fuad.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara