Suara.com - Bekas Bupati Bangkalan, Fuad Amin, telah menjalani sidang perdana dalam kasus dugaan suap jual beli gas alam, di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Selatan, Kamis (7/5/2015).
Dalam sepanjang sidang yang harus diskors beberapa kali tersebut, Fuad selalu mengeluh terkait kondisi kesehatannya. Oleh karena itu, Ketua DPRD Bangkalan nonaktif itu pun meminta kepada Jaksa KPK untuk memindahkan ruangan tahanan yang ditempatinya saat ini.
Pasalnya menurut Fuad, sakit jantung yang dideritanya membuatnya tidak nyaman di ruangan yang terletak di lantai 9 Gedung KPK tersebut. Selain itu, keberadaan tiga mesin besar pengangkat lift juga menjadi alasan ketidaktahanan Fuad, sehingga dirinya bahkan mengaku khawatir bisa saja menjadi "keripik".
"Di samping itu saya punya penyakit jantung, dan di atas dekat kamar (tahanan) kami di lantai 9 itu, ada tiga mesin besar. Bukan murni (ruang) tahanan, karena ada juga gudang. Ada mesin raksasa besar-besar untuk angkat lift. Tiap subuh menggelegar, sehingga jantung saya berdebar. Saya bisa jadi keripik kalau lama-lama di situ," keluh Fuad di Gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Kamis (7/5).
Selain penyakit jantung, Fuad juga menjelaskan jika dirinya fobia dengan ketinggian. Pasalnya, dirinya diakui mempunyai riwayat penyakit vertigo, sehingga kalau berada di ketinggian matanya bisa berkunang-kunang hingga tidak bisa melihat dengan jelas. Dia pun mengaku hendak menjalani operasi katarak pada mata kanannya.
"Kalau kita tetap di tahanan itu, saya terus terang tidak sanggup konsentrasi menghadapi pengadilan. Saya ingin pengadilan yang fair. Tuduhan-tuduhan tadi sangat dramatis buat kami. Ada tuduhan imajiner, khayalan," papar Fuad.
Mendengar hal tersebut, Jaksa Pulung pun langsung menjawab dengan mengatakan bahwa fasilitas kesehatan di KPK telah memadai. Fuad juga menurutnya telah dicek dan tidak sakit jantung, melainkan pikiran Fuad saja yang membuatnya seperti itu.
"Kalau rawat inap sudah ada. Hasil medis disampaikan penasihat hukum. Tapi malam hari waktu yang bersangkutan merasa sakit jantung, kami tempatkan pengawasan khusus. Apalagi beliau (Fuad) sepuh. Dokter jaga kami standby," papar Pulung.
"Waktu yang bersangkutan sakit, saya pikir jantung. Pada saat dihadirkan, ternyata bukan jantung, tapi pikiran yang menyebabkan seperti itu. Kalau memindahkan, kami keberatan. Toh kami melakukan pengawasan khusus. Kalau kami pindahkan di Rutan Guntur, ada terdakwa lain yang berkaitan dengan sidang ini," jelas Pulung lagi.
Atas perdebatan tersebut, Hakim M Muhlis pun mengatakan bahwa pihaknya telah mendengar hal tersebut. Majelis Hakim menurutnya akan mempertimbangkan keberatan tersebut, sebelum nantinya dibuatkan ketetapan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Beda dari Tahun-Tahun Sebelumnya, Reuni Akbar 212 Bakal Digelar Usai Magrib
-
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Blitar, BMKG Ungkap Penyebabnya
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak