Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak suka dengan kedatangan ratusan warga bantaran Kali Ancol, Pinangsia, Jakarta Utara, yang sempat menyatroni rumahnya di Perumahan Pantai Mutiara, Nomor 39 Blok Y, Penjaringan, Jakarta Utara pada Selasa (26/5/2015) malam.
Hal itu dikatakan lelaki yang akrab disapa Ahok saat ditemui perwakilan warga yang rumahnya digusur. Dengan ulah warga yang datang ke wilayahnya itu, dirinya tidak mau dicap jelek oleh warga setempat.
"Kalian kenapa tengah malam datang ke rumah saya? Kalian mau main preman? Kamu jangan ganggu kompleks saya, saya ini bisa diusir dari kompleks saya. Makanya saya enggak suka anda datang ke kompleks saya, saya enggak suka," kata Ahok dengan nada tinggi kepada warga yang menemuinya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Ahok menegaskan Pemerintah Provinsi DKI tidak akan terpengaruh dengan tekanan dan perlawanan dari warga yang rumahnya akan digusur lantaran berdiri di ruang terbuka hijau (RTH).
"Kami enggak mau tunda, asumsi ini enggak bisa," kata Ahok.
Sebagian warga masih tidak terima dengan kebijakan Ahok. Mereka menyebut pemerintah DKI telah tidak adil menentukan perbedaan rumah yang akan digusur antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, salah seorang warga yang berambut panjang dan berwarna pirang mengaku wilayahnya akan disikat pemprov DKI 10 meter dari bibir Kali Ciliwung Lama. Sementara itu, di Pademangan Jakarta Utara, kata dia, akan dilakukan penggusuran selebar 5 meter dari bibir kali.
Terkait hal tersebut, Ahok langsung meminta informasi langsung dari Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.
"Gimana Pak, ini katanya diributkan mereka yang tinggal di Pinangsia digusur sampai 10 meter dan di Pademangan 5 meter?" tanya Ahok kepada Anas lewat sambungan telepon.
Setelah menelepon Wali Kota Jakbar, mantan Bupati Belitung Timur tersebut meminta warga untuk menanyakan terkait masalah yang mereka adukan kepada Anas Effendi.
Berita Terkait
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Janji Rano Karno Benahi Tanggul Pantai Mutiara yang Mulai Rembes
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat