Suara.com - Pimpinan DPR meminta Mahkamah Kehormatan Dewan menuntaskan penanganan dugaan kasus penggunaan gelar doktor palsu dan pemberhentian staf, Denti Noviany Sari, secara sewenang-wenang oleh anggota Komisi II dari Fraksi Hanura Frans Agung Mula Putra.
"MKD harus diusut secara tuntas. Jika ada kecenderungan ada pelanggaran, maka harus ditindak aparat hukum. Anggota DPR itu juga contoh buat rakyat," ujar Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di gedung DPR, Kamis (28/5/2015).
Agus mengatakan kasus tersebut mencoreng dan membuat malu nama lembaga legislatif, itu sebabnya harus diungkap.
Agus mengatakan bila terbukti ada tindak pidana dalam kasus tersebut, aparat kepolisian bisa menindaklanjutinya.
Dan bila Frans terbukti bersalah, katanya, juga harus ditindak. Sebab, semua warga negara berkedudukan sama di mata hukum.
"Anggota DPR itu sama dengan rakyat, harus sama diperlakukan di depan hukum," katanya.
Seperti diketahui, Frans dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan oleh Denti Noviany Sari atas dugaan kasus memakai gelar doktor palsu dan memberhentikan Denti dengan sewenang-wenang. Kasus ini awalnya dari sikap Frans yang dinilai tidak jelas atas status kerja Denti.
Sore nanti jam 15.00 WIB, mahkamah akan meminta keterangan Denti. Frans sudah membantah tuduhan Denti. (baca juga: Bantahan Frans)
Berita Terkait
-
Dituding Palsukan Tanda Tangan, Staf Cantik Anggota DPR Membantah
-
Staf Cantik Siap Blak-blakan Soal Dugaan Doktor Palsu di DPR
-
Kasus Staf Cantik Laporkan Anggota DPR Ditentukan Besok
-
Anggota PDIP Jalaluddin Rakhmat Juga Dilaporkan Kasus Ijazah
-
Anggota DPR Dilaporkan Staf Cantik, Ruhut: Hati-hati dengan Staf
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Agustina Wilujeng: Pemimpin untuk Semua Warga, Tanpa Memandang Latar Belakang
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan