Suara.com - Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya, Jawa Timur, menggelar pertemuan dengan perwakilan Mega Aramita L, atlet lompat jauh yang gagal masuk tim Pekan Olahraga Provinsi Surabaya, Kamis (28/5/2015). Pertemuan ini sebagai tindaklanjut dari surat terbuka yang dikirim Mega ke Wali Kota Tri Rismaharini pada Selasa (26/5/2015) lalu.
Dalam pertemuan, Kepala Bidang Olahraga dan Prestasi Edi Santoso mengatakan parameter keberangkatan atlet ke Porprov adalah prestasi dan peluang mendapatkan medali emas, perak, dan perunggu.
Pencoretan atlet merupakan kewenangan Komite Olahraga Nasional Indonesia Surabaya dengan alat ukur yang sudah ditentukan, seperti batas waktu.
"KONI tidak akan memberangkatkan atlet yang tidak mampu mencapai batas waktu atau limit, meski dalam seleksi Porprov menduduki peringkat 1," ujar Edi.
Edi menjelaskan hasil terakhir dalam Kejuaraan Daerah Jawa Timur Terbuka 2015, Mega berada di rangking empat dan lima sehingga KONI tidak memberangkatkannya ke Porprov 2015.
"Di cabang atletik, Surabaya mengincar nomor estafet, sesuai dengan hasil yang didapat di Kejurda Jatim. Mega seharusnya tidak boleh melihat atlet di nomor lainnya, karena dia ada nomor spesialis," katanya.
Terkait dengan sikap Dispora, ibu dari Mega, Endang, mengatakan jika memang yang digunakan alat ukur adalah hasil Kejurda Jatim 2015, ia tidak bisa berbuat banyak.
Namun, Endang mempertanyakan ketidakmampuan Dispora dalam menunjukkan piagam penghargaan yang diperoleh atlet yang prestasinya berada di bawah Mega. Sebelumnya, Dispora melalui Edi mengatakan piagam penghargaan bisa dilihat di Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Kota Surabaya.
"Kalau KONI mematok piagam di Kejurda, jelas Mega tidak punya. Tapi ketika saya tanya soal piagam penghargaan atlet cadangan yang berangkat ke Porprov, mereka tidak bisa menunjukkan," katanya.
Terkait dengan sikap selanjutnya, Endang mengatakan akan melihat perkembangan. Yang terpenting saat ini adalah memulihkan kondisi psikis Mega yang down setelah dinyatakan tidak lolos.
Ia berharap di masa mendatang tidak ada kejadian seperti ini. Jika terus terjadi, nasib atletik di kota Surabaya tidak akan semakin baik.
Sementara itu, terkait dengan surat terbuka yang dikirim ke Risma, Endang mengatakan, wali kota perempuan di Surabaya ini sudah siap menerima Mega.
"Tadi saya mendapat informasi kalau bu Risma sudah menghubungi Dispora bertanya soal Mega," katanya. (Yovie Wicaksono)
Tag
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari