News / Nasional
Minggu, 31 Mei 2015 | 16:54 WIB
Devi Triasari (23), lulusan terbaik di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo [dokumen pribadi]

Dia pun bertahan hidup di Solo. Dia tidak ingin merepotkan orang tua dengan sedikit-sedikit minta bantuan. Tapi dia beruntung punya teman baik yang menolong,

“Di awal-awal ini saya sempat berat dan hampir mundur, tapi untungnya teman-teman saya baik yang menolong saya,” katanya.

Begitu uang beasiswa cair, perlahan-lahan Devi mulai menabung. Uang tabungannya kemudian diberikan kepada keluarga.

“Sedikit-sedikit saya kirimkan uang ke rumah, walaupun saya di sana (Solo) kenapa-kenapa, saya nggak mau orang tua saya tahu. Orang tua saya tahunya sekarang saya sudah enak, padahal tidak,” ujarnya.

Keadaan sulit itu membuat Devi bekerja keras belajar. Ia bertekad menyelesaikan studi dengan tenggat waktu yang disediakan.

Dia juga menyambi mengajar anak SD hingga SMA. Di kampus, dia juga menjadi asisten dosen untuk beberapa mata kuliah. Devi pun aktif di Lembaga Pers Kampus serta Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia serta aktif di Solo Mengajar.

“Saya pun bisa lulus dalam waktu 3 tahun 6 bulan. Nanti tanggal 13 Juni akan diwisuda,” kata Devi.

Kerja keras dan keprihatinan Devi terbayarkan. Dia berhasil menjadi lulusan terbaik di fakultasnya.

Apa rencana selanjutnya? Devi bertekad meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sekarang, dia giat mencari beasiswa lain untuk kuliah S2.

“Saya ingin menjadi dosen dan bisa berbagi ilmu yang saya punya,” ujar Devi.

Load More