Suara.com - Rencana Pemerintah Indonesia meminta kenaikan gaji TKI di Malaysia dari 800 ringgit menjadi 1.200 ringgit per bulan ditolak Persatuan Majikan Amah Malaysia (Mama). Mereka menilai kenaikan itu tidak layak dan terlalu mendadak. Selain itu kinerja TKI dinilai tidak sepadan karena memiliki kualitas kerja rendah.
"Kualitas dan kemahiran pembantu rumah yang dikirim ke Malaysia masih rendah dan jauh dari berbeda jika dibandingkan dengan pekerja yang dikirim ke negara lain seperti Arab Saudi, Jepang atau Hongkong," katanya Presiden Persatuan Majikan Amah Malaysia (MAMA) Engku Ahmad Fauzi Engku Muhsein seperti dikutip media lokal di Kuala Lumpur, Senin (1/6/2015).
Ia menilai gaji antara 500-800 ringgit sudah mencukupi. Karena semua kebutuhan termasuk pengobatan, biaya hidup telah disediakan oleh majikan di Malaysia.
Pemerintah, lanjut dia, perlu meneliti sebaik mungkin rencana itu karena kenaikan yang diminta agak tinggi dan tidak mampu ditanggung majikan yang rata-rata berpendapatan sederhana.
"Jumlah gaji yang diminta menyamai pendapatan pegawai di negara ini dan itu tidak masuk akal," katanya.
Hal senada disampaikan Presiden Persatuan Agensi Pekerja Asing Malaysia (PAPA), Jeffrey Foo, yang mengatakan bahwa pembantu rumah asal Indonesia tidak memiliki kemahiran dasar serta ada yang melarikan diri ketika bekerja.
"Mereka (Indonesia) seharusnya memperbaiki sistem latihan sebelum mengirim pekerja mereka ke negara ini. Selain itu pastikan kasus pembantu rumah lari ketika bekerja tidak berulang jika mau gaji tinggi," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Apakah Aisar Khaled dari Keluarga Kaya? Soroti TKI di Malaysia usai Diusir Warga Bali
-
Tak Peduli Status Non-Aktif, Uya Kuya Terbang ke Jember Sambut Jenazah PMI dari Hong Kong
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
CEK FAKTA: Bantuan TKI Rp680 Juta dari Uang Korupsi Gula, Awas Modus
-
CEK FAKTA: Benarkah TKI Seluruh Dunia Dapat BSU Rp 100 Juta? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Rocky Gerung Telak 'Ceramahi' Jenderal-jenderal, Ungkap Kemarahan Publik soal 'Parcok', Kenapa?
-
Momen Prabowo Sebut Nama Anies di Munas PKS, Ungkit Skor 11 dari 100: Dia yang Bantu Gue Menang!
-
Bukannya Menolong, Pria Ini Kepergok Curi Lampu Bus Kecelakaan dan Reaksinya Bikin Geram
-
Kemlu RI Klarifikasi Foto Prabowo di Israel, Tegaskan Konsistensi Dukung Kedaulatan Palestina
-
Pemerasan Calon TKA di Kemnaker, KPK Periksa 2 Saksi
-
Lingkaran Dalam Riza Chalid Mulai 'Ditarik', Kejagung Periksa Direktur OTM
-
Kemlu RI Buka Suara soal Reklame Abraham Shield, Israel Catut Foto Prabowo Buat Alat Propaganda?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: 38 Orang Hilang, Pencarian Masih Berlanjut
-
Siapa Pendiri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo? Pondok Tertua di Jatim, Bangunan Ambruk Timpa 100 Santri
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina