Suara.com - Presiden Filipina, Benigno Aquino, kembali membandingkan pemerintah Cina dengan rezim Nazi Jerman di era sebelum Perang Dunia II. Menurut dia baik pemerintah komunis Cina saat ini dan Nazi Jerman di bawah Hitler sama-sama menerapkan kebijakan ekspanionisme.
Aquino, yang sedang berada di Jepang dan diperkirakan akan menyepakati perjanjian kerja sama pertahanan dengan Perdana Menteri Shinzo Abe, mendesak Beijing untuk mempertimbangkan kembali proyek pembangunan pulau buatan di wilayah lautan yang sedang disengketakan antara negara-negara Asia Tenggara.
Dalam beberapa tahun terakhir Cina secara terang-terangan menunjukkan kedigdayaannya di Laut Cina Selatan. Negara itu membangun beberapa pulau buatan di wilayah perairan yang masih diperebutkan oleh beberapa negara Asia Tenggara, seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darusallam.
Berbicara dalam sebuah diskusi yang digelar oleh surat kabar bisnis terkemuka Jepang, Nikkei, Aquino mengatakan bahwa Amerika Serikat memainkan peran kunci dalam "menyeimbangkan kembali" Asia dan langkah-langkah maritim Cina. Ia membandingkannya dengan ekspansi teritorial Nazi Jerman, yang belakangan memantik Perang Dunia II.
"Jika ada kekosongan kekuatan, (dan) jika Amerika Serikat, yang adalah superpower, mengatakan 'Kami tidak tertarik', mungkin tidak akan ada rem yang menghentikan ambiisi negara-negara lain," kata Aquino dalam diskusi itu.
Ia kemudian mengenang sebuah film dokumenter tentang ekspansi Jerman sebelum Perang Dunia II. Dalam film itu narator bercerita tentang tak adanya satu pun kekuatan di Eropa dan Dunia yang mengambil langkah untuk menghentikan ambisi Adolf Hitler, Kanselir Jerman ketika itu.
"Komentator dalam film itu mengatakan, 'Jika ada satu orang (pemimpin) saja yang mengatakan agar Hitler berhenti, atau kepada Jerman untuk berhenti, mungkin kita bisa menghindari Perang Dunia II'," beber Aquino.
Tahun lalu Aquino membuat komentar serupa. Ketika itu Beijing sangat marah dan mengecap komentar Aquino sebagai "kurang ajar dan tidak masuk akal sama sekali."
Presiden Filipina, dalam kesempatan yang sama, mengatakan pembangungan pulau-pulau di Laut Cina Selatan tampaknya melanggar perjanjian internasional.
Cina dan 10 anggota ASEAN, termasuk Indonesia, pada 2002 menandatangani sebuah perjanjian yang melarang kesebelas negara itu menguasai dan mendirikan bangunan di kawasan pulau karang di Laut Cina Selatan.
Selama kunjungan kenegaraan di Tokyo, Aquino tampaknya akan menyepakati perjanjian kerja sama militer dengan Jepang. Ia diperkirakan akan sepakat untuk bekerja sama dalam transfer peralatan dan teknologi militer dengan Jepang.
Jepang dalam beberapa tahun terakhir memang gencar menggandeng negara-negara Asia Tenggara dalam kerja sama pertahanan, untuk membendung ambisi maritim Cina di kawasan Asia. Jepang sudah menandatangani kesepakatan serupa dengan AS, Inggris, Australia, dan Prancis.
Jepang tak punya urusan sengketa dengan Laut Cina Selatan, tetapi negara kepulauan itu sedang berebut beberapa pulau kecil dengan Cina di kawasan Laut Cina Timur. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG