Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) sempat melontarkan pernyataan yang meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk segera mundur dari jabatannya. Pasalnya, Lulung meyakini bahwa DPRD DKI akan segera menindaklanjuti temuan Hak Angket ke Hak Menyatakan Pendapat (HMP) yang akan berujung pemakzulan.
Menanggapi hal itu, Ahok terlihat kesal dengan komentar Lulung. Ahok lantas malah meminta politisi PPP tersebut untuk menyerahkan diri saja ke polisi.
"Kalau gitu, Pak Lulung, daripada Bareskrim susah-susah panggil kamu, repot, lebih baik kamu mengurungkan diri sendiri," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/6/2016).
Sebelumnya diketahui, Lulung sudah dua kali diperiksa oleh penyidik Bareskrim Polri, terkait kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) tahun 2014 di sekolah-sekolah. Menurut Ahok, maksudnya menyarankan Lulung menyerahkan diri saja ke Bareskrim adalah agar (Lulung) tidak dicurigai terus sebagai saksi tersangka.
"Daripada diduga jadi saksi tersangka, dicuriga-curigai, lebih baik begitu (mengurungkan diri di tahanan polisi). Daripada pak polisi susah-susah nyari barang bukti lagi, kenapa nggak mengurungkan diri saja ke penjara, gitu lho," tutur Ahok.
Sebagai informasi, kasus UPS semula dilaporkan ke Polda Metro Jaya, sebelum kemudian dilimpahkan ke Bareskrim Polri.
Dana pengadaan UPS tersebut dicurigai bocor lantaran harganya yang kelewat mahal. Dalam anggaran, satu unit UPS tercatat berharga Rp5,8 miliar. Padahal, polisi menilai harga standarnya hanya Rp1,2 miliar.
Dalam kasus ini, penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri telah menetapkan dua orang tersangka, yakni Zaenal Soleman dan Alex Usman. Keduanya dijerat pasal 2 dan atau pasal 3 Undang-Undang (UU) No.31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dan ditambahkan dengan UU 20/2001 tentang Tipikor juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting