Suara.com - Tim bola basket Indonesia menyumbang dua medali perak setelah tim putra kalah dari Filipina skor 64-72 (26-39) pada babak final SEA Games 2015 di OCBC Arena Kompleks Stadion Nasional Singapura, Senin (15/6/2015).
Filipina berhak atas medali emas, sedangkan perunggu diraih bola basket putra tuan rumah Singapura yang mengalahkan Thailand pada perebutan peringkat ketiga dengan skor 54-74.
Medali perak pertama diraih oleh tim putri Indonesia yang sekaligus mengakhiri 18 tahun 'paceklik' medali di ajang SEA Games.
Bedanya tim putra dipertandingkan dengan sistem penyisihan grup, sedangkan pada bagian putri digelar dengan sistem round robbin atau setengah kompetisi.
Selain meraih medali perak, tim putri juga mampu mengoyak ketangguhan putri Filipina dan Thailand yang saat ini merupakan salah satu kekuatan bola basket putri di Asia Tenggara.
Medali emas bola basket putri diraih oleh Malaysia dan medali pertunggu oleh Thailand.
Sementara itu perjuangan tim putra Indonesia yang dimotori oleh Mario Wuysang tidak gampang, Selain harus berjuang keras dan ketat di fase grup pada semifinal Indonesia mengalahkan tuan rumah Singapura 87-74. Padahal Singapura yang didukung oleh mayoritas penonton pada setiap pertandingannya berambisi untuk meraih emas cabang ini.
Pada pertandingan yang dipimpin wasit Wasit Goh Poh Seng (Singapura) dan Yee Yong Sern (Malaysia) yang digelar seusai pertandingan perebutan tempat ketiga itu disesaki penonton. Timnas Indonesia memberikan perlawanan ketat terhadap Kiefer Ravena dkk.
Tim Merah Putih menurunkan menurunkan formasi Arki Dinakia Wisnu, Mario Wuysang Sandy Kurniawan, Adipratama Prasetyo dan Christian Sitepu.
Sedangkan Filipina turun dengan formasi Kiefer Ravena, Jeth Troy Scotie Thomson, Glen Khobuntin dan Norberto Ryan Torres.
Tim Indonesia kalah star pada kuarter pertama dengan tujuh angka 15-22, kemudian pada kuarter kedua tim Merah Putih hanya mengemas 11 angka, sedangkan Ravena dkk mengemas 17 angka.
Pada babak kedua, tim asuhan Victor Roring mulai bangkit. Pada kuarter ketiga Mario Wuysang mengumpulkan 21 angka dan Filipina 19. Namun karena telah unggul cukup jauh, Filipina bermain save mengamankan jarak perolehan angka.
Raihan 17 angka tim Indonesia pada kuarter keempat, dan Filipina dengan 14 angka, tidak cukup menghadang laju tim itu dan Mario dkk harus puas finish dengan kekalahan 64-72.
Pada pertandingan itu pemain Filipina Rey Mark Belo menjadi pencetak angka terbanyak yakni 22 poin dan satu assist. Sedangkan dari kubu Indonesia Sandy Febriansyah Kurniawan menjadi pencetak angka paling subur dengan 16 poin, namun belum cukup untuk menghadang keperkasaan tim Filipina yang merupakan kekuatan bola basket di Asia Tenggara. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Geger Ekspor Ilegal CPO: 87 Kontainer Disita, Negara Terancam Rugi Ratusan Miliar
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK