Suara.com - Pelaksanaan SEA Games 2015 di Singapura memang belum resmi ditutup, tapi perolehan medali kontingen Indonesia sesuai dengan prediksi dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas atau Satlak Prima.
"Prediksi sudah kami sampaikan. Sebenarnya itu yang kami takutkan. Meski demikian, pada SEA Games 2015 banyak rekor nasional yang pecah," kata Kabid Binpres Satlak Prima Johansyah Lubis di Singapura, Senin (15/6/2015).
Satlak Prima berdasarkan pendataan yang dilakukan memprediksi pencapaian emas kontingen Indonesia ada 46 medali emas dari 32 cabang olahraga yang diikuti. Prediksi tersebut mendekati kenyataan setelah Indonesia memastikan satu emas dari bulu tangkis nomor ganda putra.
Berdasarkan catatan dari Satlak Prima, sedikitnya ada delapan rekor nasional yang pecah. Salah satu rekor yang pantas dibanggakan adalah lompat jauh melalui Maria Londa. Catatan lompatannya adalah 6,70 meter. Adapun rekor nasional sebelumnya juga dipegang Maria Londa juga dengan lompatan 6,55 meter.
Apa yang diraih oleh Maria Londa pada nomor lompat jauh, selain mampu menyumbang medali emas dari Indonesia juga sukses membawa atlet asal Bali ini lolos ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Namun, ada beberapa cabang olahraga yang tidak sesuai dengan target diantaranya adala renang. Dari lima emas yang ditargetkan hanya satu emas yang diraih. Untuk itu pihaknya berharap evaluasi harus segera dilakukan guna mencari solusi untuk kembali meningkatkan prestasi atlet Indonesia.
"Singapura banyak melakukan investasi di luar negeri. Hasilnya pada SEA Games kali ini. Makanya program jangka panjang harus terus kita lakukan. Setelah SEA Games, atlet tidak akan pulang kampung karena harus menjalani pemusatan latihan," katanya menegaskan.
Satu hari menjelang penutupan, Indonesia hanya mampu menyumbangkan dua medali perak lewat squash dan basket putra. Selain itu juga mendapatkan sumbangan satu perunggu dari cabang olahraga bola voli.
Harapan perunggu dari cabang sepak bola juga pupus setelah dipertandingan terakhir harus mengakui keunggulan Vietnam dengan skor telak 0-5. Hasil yang diraih Evan Dimas dan kawan-kawan menurun jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya yang meraih medali perak.
Asa untuk menambah medali emas bagi kontingen Indonesia memang masih terbuka karena ada tiga nomor cabang bulu tangkis yang lolos ke final. Bahkan, satu emas sudah dipastikan ditangan setelah pasangan Ricky Karanda Suwardi/Angga Pratama akan berhadapan dengan pemain Indonesia lainnya, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Selain itu, cabang bulu tangkis juga menempatkan Hanna Ramadini yang difinal akan berhadapan dengan atlet asal Thailand, Busanan Ongbumrumpan serta pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto yang akan berhadapan dengan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Hasil kurang maksimal kontingen Indonesia dan hanya berada di posisi kelima membuat ketua kontingen Indonesia pada SEA Games 2015 yaitu Taufik Hidayat turut berbicara. Mantan atlet bulu tangkis itu langsung menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat Indonesia karena tim yang dipimpin belum memenuhi harapan masuk dalam jajaran tiga besar negara pengumpul medali terbanyak.
"Hasilnya memang seperti ini. Saya percaya semua atlet yang turun sudah berbuat dengan maksimal. Saya akan bertanggungjawab dan melaporkan hasilnya ke KOI, KONI maupun pemerintah," kata Taufik Hidayat di sela bertemu dengan wartawan Indonesia peliput SEA Games 2015.
Menurut dia, pencapaian medali kontingen Indonesia pada kejuaraan dua tahunan itu memang belum sesuai dengan harapan. Ada beberapa hal yang bisa digaris bawahi dan diharapkan kedepannya segera diperbaiki karena banyak kejuaraan yang telah menunggu.
"Memang ada yang sudah sesuai dengan target seperti dayung. Untuk cabang olahraga lain banyak target yang meleset seperti biliar maupun renang. Masalah sarana dan prasarana tidak bisa dipungkiri punya andil besar dalam menentukan prestasi disini," katanya menambahkan.
Sementara itu Ketua KOI Rita Subowo tetap mengapresiasi percapaian medali kontingen Indonesia pada SEA Games 2015. Pihakya menilai, atlet yang diturunkan telah bekerja keras untuk meraih hasil yang terbaik.
"Mereka sudah berjuang sekuat tenaga. Ada yang beruntung ada juga yang kurang beruntung. Setelah SEA Games kita harus segera membuat konsep yang jelas karena sebentar lagi akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018," kata Rita Subowo.
Setelah SEA Games 2015, Indonesia memang dihadapkan dengan persiapan untuk menghadapi kejuaraan yang levelnya lebih tinggi yaitu Asian Games 2018. Sebagai tuan rumah, Indonesia ditutup harus mampu bersaing dengan negara-negara Asia lainnya. Untuk itu persiapan diharapkan jauh lebih matang. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!
-
Prabowo Bicara Budaya 'Kuyu-kuyu' Pemimpin, Minta Masyarakat Hormati Jokowi: Jangan Dihujat!
-
Puan Blak-blakan Soal Aturan Masuk DPR: 'Kayak ke Rumah Kalian, Tok Tok Tok.. Assalamualaikum'
-
Prabowo Bantah Dibayangi-bayangi Jokowi: Beliau Tak Pernah Titip Apa-apa, Ngapain Takut?
-
Didakwa Rugikan Negara Rp1,25 T, Eks Dirut ASDP Beberkan Kalkulasi Untung di Persidangan