Suara.com - Korea Selatan pada Rabu (17/6/2015) melaporkan delapan lagi kasus baru Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS). Sedangkan satu pasien MERS dilaporkan meninggal, sehingga jumlah seluruh korban meninggal jadi 20 orang.
Kwon Jun-wook, Direktur Jenderal Kebijakan Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan, mengatakan dalam satu taklimat rutin bahwa pasien ke-42 meninggal pada pagi hari. Sementara itu, seorang perempuan yang berusia 54 tahun dan terinfeksi pada 25 Mei, menderita tekanan darah tinggi dan gangguan saluran tenggorokan.
Kematian tersebut membuat jumlah pasien yang meninggal naik jadi 20. Di antara semua 123 orang yang terinfeksi dan menjalani perawatan, 17 orang berada dalam kondisi tak stabil. Di antara pasien yang meninggal akibat penularan MERS, 18 orang sudah menderita penyakit kronis seperti kanker, diabetes dan sakit paru-paru, ginjal serta jantung, kata Kwon.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan mengatakan hingga Rabu, sejak kasus tersebut pertama kali ditemukan pada 20 Mei, jumlah seluruh orang yang terinfeksi MERS menjadi 162 orang.
Seorang staf medis di Samsung Hospital termasuk di dalam daftar orang yang baru terinfeksi MERS. Pasien ke-162, petugas radiografi di rumah sakit itu, diperkirakan terpapar virus tersebut, saat mengoperasikan peralatan pencitaan diagnostik kepada salah satu pasien yang terinfeksi.
Masing-masing dari tiga sisa kasus terinfeksi di Hallym University Medical Center di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi, Gangdong Kyunghee University Medical Center di Seoul dan satu klinik kecil di Pyeongtaek, sekitar 60 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Korea Selatan, Seoul.
Kasus baru dari Rumah Sakit Kyunghee tersebut adalah seorang dokter yang berusia 31 tahun yang merawat pasien di ruang gawat darurat pada 5 Juni, ketika pasien ke-76 berobat ke rumah sakit.
Dua pasien diperkenankan pulang dari beberapa rumah sakit saat mereka sepenuhnya pulih setelah tertular. Itu menambah seluruh orang yang diperkenankan pulang dari rumah sakit jadi 19.
Orang yang dikarantinakan berjumlah 6.508 hingga Rabu, naik 922 dari jumlah pada hari sebelumnya. Warga yang diperintahkan agar tinggal di rumah bertambah jadi 672, dan orang yang diisolasi di rumah sakit yang ditunjuk pemerintah menjadi 250. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
Terkini
-
DPR Kritik Pernyataan Cak Imin soal Tobat Nasuha, Minta Pemerintah Fokus pada Solusi Bencana
-
RK Klaim Tak Tahu Kasus Korupsi BJB, KPK Tanggapi Santai: Kami Punya Saksi dan Bukti Lain
-
Nasib Ketua PN Jaksel dan 3 Hakim Nonaktif Ditentukan Hari Ini di Kasus Suap CPO
-
Aceh Tamiang Masih Terisolasi Total Usai Banjir Bandang, Netizen Ramai-Ramai Minta Pertolongan!
-
Jelang HUT ke-48, BPJS Ketenagakerjaan Gelar "Risk Governance Resilience" demi Perkuat Integritas
-
Terdampak Banjir, SPPG di Aceh Ganti MBG dengan Menu Lokal dan Masak Pakai Briket Batu Bara
-
Tergiur Rp26 Juta, Pasutri Ini Ditangkap Saat Jadi Kurir Sabu 19 Kg di Tambora
-
Di Reuni 212, Muncul Usulan 2 Desember Jadi Hari Ukhuwah dan Libur Nasional
-
Bantah Tudingan Pro-Zionis, Gus Yahya Beberkan Fakta Pertemuan dengan Netanyahu
-
Tepati Janji: Gubernur Pramono Muncul di Reuni Akbar 212, Ini Reaksi Massa!