Suara.com - Kasus kekerasan yang dialami Angeline (8) di Bali menyita Wakil Kepala Negara. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pola pendidikan anak sepantasnya mengikuti zaman agar anak dan orangtua berkomunikasi dengan lancar.
"Zaman dan pendidikan mempengaruhi karena anak sekarang banyak sumber informasinya," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Menurut Wapres perilaku anak sekarang berbeda dari masa dulu, karena bebas berkomunikasi sehingga mempermudah mengadukan jika terjadi pelecehan.
"Dulu kita pukul anak tidak apa-apa. Tapi sekarang dia bisa melapor ke polisi. Guru pukul sedikit muridnya bisa dilapori ke polisi, kalau dulu mana berani," kata Jusuf Kalla.
Terkait kekerasan terhadap anak, Kalla mengatakan pihak yang terkait dalam perlindungan anak perlu menerapkan undang-undang perlindungan anak yang sudah dibentuk.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan pembentukan satuan tugas perlindungan anak khusus untuk menangani kasus kekerasan terhadap anak sampai tingkat RT dan RW masih tahap rencana.
Kementerian akan meminta pemda menggerakkan kembali kegiatan sosial seperti Siskamling yang diharapkan dapat memantau dan menekan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Susanto mengatakan Indonesia perlu melakukan revolusi mental untuk mencegah tidak ada anak lain yang bernasib naas seperti Angeline yang ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya, Margaret. Margaret sudah jadi tersangka kasus penelantaran anak, sedangkan mantan pembantu Margaret, Agustinus, tersangka pembunuh Angeline. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Hitung-Hitungan Harga 48 Kerbau dan 48 Babi: Denda Pandji Pragiwaksono
-
Hormati Jasa Pahlawan, Belitung Salurkan Bansos Rp2,5 Juta untuk Veteran dan Janda Veteran
-
Di Balik Kontroversi Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sebut Jasa Luar Biasa, Hormati Pendahulu
-
Ahli Waris Meradang, Proyek Strategis Kampung Nelayan Merah Putih Gorontalo Disegel Lagi
-
Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
-
Hilirisasi Mineral Kritis Jadi Kunci Indonesia Perkuat Posisi Global
-
Setelah 15 Tahun dan 3 Kali Diusulkan, Soeharto Resmi Jadi Pahlawan Nasional
-
Elite PDIP: Pahlawan Lahir Bukan dari Keputusan Politik, Tapi Berjuang Demi Rakyat
-
Akhirnya! Prabowo Anugerahi Soeharto Gelar Pahlawan Nasional, Istana Bergemuruh
-
Trauma Ledakan SMAN 72 Jakarta: Siswa Dapat Konseling dan Belajar Daring, Ini Kata Pemprov DKI!