Suara.com - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Depok dan Malang Hasyim Muzadi berpendapat usulan dana aspirasi sebesar Rp20 miliar untuk setiap anggota DPR per tahun harus ditolak karena melampaui kewajaran.
"Dana aspirasi seperti itu harus ditolak. Ini merupakan kezaliman karena melampaui kewajaran," kata Hasyim Muzadi di Depok, Jawa Barat, Minggu (28/6/2015).
Hasyim Muzadi mengemukakan hal tersebut terkait kontroversi dana aspirasi yang diusulkan DPR, namun tidak termasuk Fraksi PDIP, Hanura, dan Nasional Demokrat yang memberikan penolakan usulan itu.
Dana aspirasi tersebut besarannya mencapai Rp20 miliar per anggota DPR per tahun. Total dana yang dibutuhkan per tahun menjadi Rp11,2 triliun untuk 560 anggota DPR.
DPR memasukkan dana aspirasi itu ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Para anggota DPR berdalih anggaran tersebut sangat diperlukan untuk membangun daerah pemilihan mereka masing-masing.
Menurut Hasyim Muzadi yang juga Rais Syuriah PBNU, para anggota legislatif sudah mendapatkan gaji, bahkan masih harus dikoreksi apakah mereka sudah menjalankan amanat rakyat dengan baik atau belum agar gajinya halal.
"Lalu bagaimana mungkin mereka meminta lagi dana aspirasi yang jumlahnya melampaui kewajaran, sehingga harus dipertanyakan aspirasi mana lagi yang mereka maksudkan itu," katanya.
Ia mengemukakan usulan dana aspirasi itu secara moral sangat tidak pantas pada saat rakyat masih banyak yang mengalami "paceklik" dan kurang makan, sementara dana tersebut berasal dari rakyat yang miskin tersebut.
"Sah secara undang-undang, belum tentu sah secara moral atau sah dari tinjauan agama," kata mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Hasyim Muzadi lebih lanjut mengajak para anggota DPR untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya demi kepentingan rakyat tanpa berpikir harus mendapatkan imbalan lebih, apalagi yang di luar kewajaran. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Prabowo Ajukan Wacana Pengajaran Bahasa Portugis di Sekolah, Begini Respon DPR
-
Diawasi DPR, UI Jamin Seleksi Calon Dekan Transparan dan Bebas Intervensi Politik
-
Lagi-lagi Absen Panggilan, Nasib Tersangka Sekjen DPR Indra Iskandar Makin Tak Jelas
-
Siapa FA? Dari Model Jadi Pengusaha, Diduga Terima Mobil Rp1 Miliar dari Anggota DPR Heri Gunawan
-
'Harus Adil' Permintaan Khusus Golkar Jelang Sidang MKD yang Putuskan Nasib Adies Kadir
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina