Suara.com - Forum Solidaritas Pekerja Indonesia Luar Negeri menilai sekarang sudah waktunya evaluasi terhadap kinerja para menteri dari Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalal
"Sembilan bulan adalah waktu yang cukup untuk evaluasi kinerja Kabinet Kerja," ujar Ketua Umum Forum Solidaritas Pekerja Indonesia Luar Negeri Iskandar Zulkarnaen, di Jakarta, Minggu (28/6/2015).
Siapa menteri yang menurut Forum Solidaritas Pekerja Indonesia Luar Negeri harus diganti?
Jawaban mereka adalah Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri. Forum Solidaritas Pekerja Indonesia Luar Negeri sebagai lembaga yang selama ini melakukan advokasi masalah tenaga kerja Indonesia pelaut, memiliki banyak catatan tentang Hanif.
"Kami nagih kinerjanya Menaker yang berjanji akan selesaikan masalah TKI pelaut," ujarnya.
Catatan mereka, antara lain janji menyelesaikan masalah TKI pelaut yang sampai sekarang belum jelas.
"Akhir bulan Februari lalu, Menaker terima pengurus FSPILN dan berjanji akan selesaikan masalah TKI pelaut," kata Iskandar.
Yang kedua mengenai janji Menaker yang akan menyusun regulasi tentang pelaut yang kelak akan menjadi payung hukum TKI pelaut, faktanya belum terealisasi.
"Padahal, masalah TKI pelaut merupakan masalah kemanusiaan. Disana Negara wajib hadir karena hal tersebut merupakan mandat Konstitusi," katanya.
Dan yang ketiga, Menaker akan melakukan moratorium anak buah kapal untuk kapal ikan, mengingat kasus ABK paling rawan, bahkan, Hanif tegas mengatakan pengiriman TKI ABK kapal ikan akan diberhentikan.
"Faktanya, sampai saat ini Menaker belum lakukan janji untuk memblack list perusahaan yang tak taat aturan. Padahal ada datanya," katanya.
Dari beberapa catatan tersebut, forum tersebut meminta Presiden Jokowi mempertimbangkan untuk mencopot Menaker dan diganti dengan tokoh sosok yang lebih sesuai di bidangnya.
"Jangan sampai visi misi Nawa Cita yang dicanangkan Presiden Jokowi tidak dapat terwujud hanya karena menteri-menterinya tidak bisa menjalankan mandatnya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang