Suara.com - Gempa tremor Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Jawa Timur, terus menunjukkan peningkatan hingga Sabtu (4/7/2015).
"Data yang terekam di pencatat gempa (seismograf) menunjukkan peningkatan amplitudo dari 23 milimeter pada 29 Juni 2015 saat ditetapkan statusnya siaga menjadi 28 milimeter yang dominan terekam selama enam jam terakhir ini," kata pengamat di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea, di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
Menurutnya, peningkatan gempa tremor itu menunjukkan aktivitas magma bertambah besar, namun pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menghitung berapa jumlah material vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung setinggi 3.332 mdpl itu.
"Aktivitas yang meningkat juga ditunjukkan dengan asap solfatara yang berwarna kelabu sedang hingga pekat yang mengarah ke tenggara dengan ketinggian 200-300 meter," tuturnya.
Ia menjelaskan Gunung Raung juga mengalami beberapa kali erupsi dengan skala letusan kecil sejak ditetapkan statusnya menjadi siaga dan hal tersebut dapat terlihat secara visual dari PPGA Raung di Desa Sumberarum.
"Memang sudah terjadi letusan-letusan kecil, sehingga terlihat sinar api di puncak Raung, namun statusnya masih Level III (Siaga) dan belum meningkat ke Level IV (Awas)," paparnya.
Burhan mengatakan ada dua lubang kaldera di puncak Raung dan lubang tersebut terdeteksi dari satelit Lansat 8 milik Indonesia pada 25 Juni 2015, sehingga dua kaldera itu akan melancarkan aliran lava dan mencegah letusan yang lebih besar lagi.
"Gunung Raung mengalami erupsi dengan interval 10 detik hingga 1 menit setiap hari yang terkadang diiringi dengan suara dentuman dan hal tersebut merupakan hal yang wajar bagi aktivitas gunung api berstatus Level III," katanya.
Ia mengimbau warga di sekitar lereng Gunung Raung yang berada di Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember tetap tenang dan tidak panik, serta tidak terpancing isu-isu tentang letusan gunung yang menyesatkan dari pihak yang tidak bertanggungjawab.
PVMBG menaikkan status Gunung Raung dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak Senin (29/6/2015) pukul 09.00 WIB karena terjadi peningkatan aktivitas gunung api tersebut.
Dalam status siaga, masyarakat dan pendaki dilarang mendekati kawah yang ada di puncak gunung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl itu dalam radius 3 kilometer dari pusat kawah aktif. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!