Suara.com - Sedikitnya 3.000 calon penumpang kapal laut yang akan mudik Lebaran tujuan Surabaya dan Semarang, terlantar di pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, karena tidak terangkut kapal.
"Mereka tidak terangkut karena tidak memiliki tiket, sedangkan lainnya karena keberangkatan kapal ditunda akibat ketinggian gelombang laut mencapai 5-6 meter," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kotim, Fadlian Noor, kepada wartawan, di Sampit, Selasa (14/7/2015).
Kapal yang ditunda keberangkatannya tersebut adalah Kapal Motor (KM) Kirana III, milik PT Dharma Lautan Utama dan KM Leuser milik PT Pelni. Menurut Fadlian, keputusan penundaan keberangkatan dua kapal tersebut telah dilaporkan pihak pemerintah daerah dan hal itu dapat dimaklumi karena terkendala cuaca.
"Penundaan keberangkatan tidak ada unsur kesengajan dan semua itu akibat alam. Keputusan tersebut sudah tepat karena masalah keselamatan penumpang adalah hal yang paling utama, tidak bisa ditawar-tawar lagi," katanya.
KM Kirana III rute Sampit-Semarang yang seharusnya berangkat Senin (13/7/2015) malam, ditunda menjadi Selasa (14/7/2015) dijadwalkan pukul 23:00 WIB. Fadlian mengaku mendapat informasi tersebut pada Senin sore. Pihak Dharma Lautan Utama memutuskan menunda keberangkatan tersebut setelah mempertimbangkan informasi prakiraan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
"Saat ini cuaca kurang baik untuk pelayaran sehingga rawan jika dipaksakan," sebut Fadlian.
Sedangkan bagi calon penumpang kapal yang tidak mendapat tiket masih belum jelas nasibnya kapan bisa mudik.
"Kami sudah mengusulkan tambahan keberangkatan kapal ke pemerintah pusat dan disetujui. Kemungkinan mereka nantinya akan diangkut menggunakan kapal perang," terangnya.
Fadlian mengungkapkan, sebelumnya kapal perang tersebut dijadwalkan akan merapat di pelabuhan Sampit pada Rabu (15/7/2015). Namun karena kondisi gelombang tinggi, kedatangannya tidak tepat waktu dan diperkirakan baru akan sampai di pelabuhan Sampit pada Kamis (16/7/2015). (Antara)
Berita Terkait
-
Wacana Haji Naik Kapal Laut: Mimpi Buruk Jemaah atau Solusi Alternatif? Ini Kata BP Haji
-
BP Haji Sebut Haji Jalur Laut Lebih Mahal, Menag Menyanggah: Tergantung!
-
Banyaknya Nyawa Melayang: Fakta Mengerikan di Balik Longgarnya Keselamatan Pelayaran Indonesia
-
Berteknologi Andal, Inilah Mesin Tempel yang Siap Menghadapi Gelombang Laut
-
Tiket Gratis Arus Balik Kapal Laut Masih Dibuka! Cek Kuota & Rute Favoritmu di Sini
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
Terkini
-
Waka BGN: Tidak Ada Paksaan Anak Libur Ambil MBG di Sekolah
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?