Suara.com - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mendesak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk mengusut insiden antarkelompok yang terjadi di Kaburaga, Ibu Kota Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PGI Henriette Hutabarat-Lebang di Jakarta, Sabtu (18/7/2015), saat menggelar konferensi pers menanggapi insiden pelarangan ibadah Salat Idul Fitri oleh kelompok dari Gereja Injil di Indonesia (GIdI) wilayah Tolikara.
"Mengingat informasi yang masih simpang siur di sana (Tolikara), PGI meminta kepada Komnas HAM untuk segera mengirimkan tim guna menginvestigasi peristiwa tersebut secara obyektif dan transparan," kata Henriette.
Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow mengatakan untuk mengusut sebab terjadinya insiden yang menyebabkan puluhan bangunan terdiri atas kios, rumah dan sebuah tempat ibadah itu terbakar, memerlukan tim independen.
"Ini persoalan konteks, kami menyesalkan peristiwa ini terjadi di saat umat Islam di Papua sedang menjalankan Salat Ied. Pemerintah dan aparat tidak bisa menjamin rasa aman. Kami berharap ada tim independen untuk mengklarifikasi kejadian tersebut," kata Jeirry.
Pada Jumat (17/7) dilaporkan terjadi bentrokan antarkelompok warga di Karubaga yang menyebabkan kobran luka dan kerugian material.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol Patrige, yang mengkonfirmasi kejadian tersebut, menjelaskan pada saat berlangsung salat Idul Fitri pada takbiran pertama datang sekelompok massa berteriak-teriak.
"Karena mendengar demikian, umat Muslim yang beribadah memilih menghindar dan berlindung di Koramil dan Pos 756/WMS," katanya.
Tak berselang beberapa lama kemudian, sekelompok masyarakat penyerang melakukan pelemparan dan membakar beberapa kios di sekitar lokasi, yang menyebabkan ada satu tempat ibadah ikut terbakar, katanya.
Akibat kejadian tersebut, Kapolres Tolikara AKBP Suroso mencatat 11 orang mengalami luka dan 150 warga masih mengungsi di Koramil Karubaga. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan