Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak melarang wisatawan berenang di Pantai Sawarna untuk menghindari kecelakaan laut.
"Peringatan ini karena cuaca pesisir Pantai Sawarna kurang bersahabat, selain gelombang tinggi juga tiupan angin kencang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Minggu (26/7/2015).
Ia mengimbau wisatawan tidak berenang di sekitar Pantai Sawarna, karena khawatir tersapu gelombang tinggi setelah dua mahasiswa warga Bogor terseret ombak.
Berdasarkan laporan BMKG Banten prakiraan tinggi gelombang perairan Selatan Lebak berkisar 2,0 meter sampai 2,5 meter dengan rata-rata kecepatan angin 24 kilometer per jam.
Tiupan angin bergerak dari tenggara dengan kisaran tiga sampai 12 knot.
Gelombang bergerak dari arah tenggara dengan jarak pandang empat sampai tujuh kilometer.
Cuaca pesisir Pantai Selatan Lebak yang berhadapan langsung perairan Samudera Hindia memiliki karakter berbeda dengan pantai di Banten bagian utara.
Gelombang karakter Pantai Selatan Lebak cukup tinggi juga banyak karang-karang, sehingga berbahaya bagi pengunjung yang berenang di sekitar pantai itu.
BPBD Lebak juga mengimbau pengunjung tidak berenang di sekitar Pantai Binuangeun, Bagedur, Panggarangan, Pulau Manuk, Sukahujan, Cihara, Bayah, dan Ciantir berbahaya bagi wisatawan.
"Kami mengingatkan imbauan ini agar ditaati oleh wisatawan guna mencegah kecelakaan laut," ujarnya.
Koordinator Pengamanan Pantai Selatan Lebak Erwin Komara mengatakan, pihaknya melarang wisatawan berenang di sekitar perairan Samudera Hindia karena cuaca memburuk.
Selain gelombang cukup tinggi, juga angin kencang, sehingga bisa berbahaya jika berenang di pesisir pantai.
Apalagi, kata dia, pesisir Pantai Selatan Lebak terdapat batu karang dan berbahaya bagi wisata yang berenang.
"Kami berharap pengunjung wisata pantai tidak bermain atau berenang di sekitar Pantai Sawarna dan pantai lainya," ujar Erwin. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat