Suara.com - Walau dipenjara selama 10 bulan di Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur, untuk kasus yang sesungguhnya tak dilakukan, tukang ojek bernama Dedi (33) tak menyimpan dendam kepada anggota polisi. Dedi merupakan korban salah tangkap atas kasus pengeroyokan
"Kalau dendam mah nggak saya mbak. Ngapain dendam atau mau membalas perbuatannya, bikin capek diri sendiri. Saya mah ikhlas mbak. Namanya juga hidup, pasti ada aja cobaannya. Biar Allah aja yang balas," kata Dedi kepada suara.com di kediamannya, Minggu (2/8/2015).
Sejak masuk penjara September 2014, Dedi mengakui mendapat berbagai macam kekerasan dari anggota polisi. Yang paling menyakitkan ialah ia kehilangan anak dan ia tidak bisa melihatnya karena tak boleh keluar dari penjara oleh polisi.
Bagi Dedi, semua yang telah dialaminya biarlah Tuhan yang membalas.
Sejak Kamis (30/7/2015) Dedi bebas setelah pengadilan memutuskan tak bersalah. Sekarang, ia memilih fokus untuk memulihkan nama baiknya.
"Mungkin buat ke depan, belum ada selain memulihkan nama baik dulu saja. Baru bisa mikir ke depan mau bagaimana," kata Dedi.
Setelah itu, ia akan konsentrasi untuk menafkahi keluarganya.
"Saya nggak neko-neko mba orangnya. Meski waktu saat ditangkap saya dipaksa, diseret masuk ke dalam mobil. Sempat dipukul di bagian dada untuk mengaku perbuatan yang sebenarnya tidak saya lakukan, saya nggak bakalan bales mereka, ikhlas saya, ridho. Tapi kan hukum dan hak asasi manusia tetap berlaku, mengacu sama itu aja dah," kata Dedi.
Dedi ditangkap anggota polisi dengan tuduhan ikut mengeroyok supir angkot di sekitar PGC Cililitan pada Kamis 18 September 2014 malam.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?