Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan fenomena hujan es kembali berpeluang terjadi di sejumlah wilayah di Riau selama musim pancaroba pertengahan Agustus 2015.
"Namun fenomena hujan es susah diprediksi di mana saja bakal terjadi karena fenomenanya begitu cepat," kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru Ardhitama melalui sambungan telepon.
Sebelumnya pada 3 Agustus 2015 dilaporkan fenomena hujan dengan gumpalan air membeku terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, mengakibatkan beberapa rumah warga rusak. Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadaman Kebakaran Daerah Rokan Hulu melaporkan ada tujuh rumah rusak akibat peristiwa itu. Rata-rata kerusakan terjadi pada genteng rumah yang lepas tertiup angin. Sedangkan dampak gumpalan es sebesar ibu jari itu menyebabkan genteng dan parabola warga jebol. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Ardhitama menjelaskan, fenomena hujan es biasanya diakibatkan oleh awan Colomunimbus yang berada setinggi lebih 40 ribu fit. Hal itu didukung dengan suhu udara di sekitar lingkungan cukup hangat.
"Pada saat memasuki pancaroba di pertengahan Agustus yang tinggal beberapa hari mendatang, hujan lebat tiba-tiba, angin kencang dan petir diprediksi akan sering terjadi. Termasuk fenomena hujan es juga berpotensi terjadi," katanya.
Ardhitama mengatakan, daerah mana saja yang berpeluang terjadi hujan es cukup sulit diprediksi, namun semuanya berpeluang dengan skala mikro atau setingkat wilayah kecamatan.
Ia menjelaskan, bahwa untuk kemunculan awan Colomunimbus akan dapat dideteksi oleh alat radar, namun untuk mengarah pada fenomena hujan es sangat sulit karena prosesnya yang begitu cepat bahkan hanya sepuluh menit setelah terbentuknya awan Colomunimbus.
Namun, menurut dia, tidak semua gumpalan awan Colomunimbus menghasilkan hujan es, dominan adalah fenomena angin kencang dan petir serta hujan yang lebat. (Antara)
Berita Terkait
-
Catatan Bencana Alam di Indonesia 2025: Dari Erupsi Gunung Hingga Banjir Sumatra
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Apa Itu Siklon Tropis? Simak 3 Fenomena yang Perlu Diwaspadai di Indonesia
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto