Suara.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu Nasrullah mengatakan seharusnya partai politik tidak perlu takut menunjuk kader agar maju ke pilkada serentak melawan calon petahana yang akan diselenggarakan 9 Desember 2015. Hal ini terkait dengan adanya tujuh daerah yang hanya diikuti pasangan calon tunggal.
Nasrullah mengatakan partai politik bisa bercermin dengan kemenangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama ketika masuk ke pilkada DKI Jakarta dulu. Saat itu, katanya, calon petahana Fauzi Bowo sudah diprediksi menang, namun pada akhirnya masyarakat lebih memilih Jokowi.
"Pilgub (Pemilihan Gubernur) DKI sangat luas, petahana luar biasa kuat dan lembaga survei sangat jagokan petahana, tapi begitu ada pemain impor dari Solo (Jokowi), tidak ada yang sangka dia (Jokowi) yang menang," kata Nasrullah di gedung Bawaslu, M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (7/8/2015).
Menurut Nasrullah ada sisi yang menguntungkan apabila partai berani mengusung kader untuk maju bersaing dengan calon petahana. Jika calon yang diusung menang, bisa menjadi modal politik bagi partai di kemudian hari. Apalagi, kalau visi dan misi yang dikampanyekan calon bisa direalisasikan saat memimpin.
"Ini merupakan investasi politik yang baik ke depan, karena rakyat sudah paham," katanya.
"Mungkin kemenangan bukan saat itu tapi 5 tahun yang akan datang karena masyarakat nilai dia adalah orang yang berani menantang incumbent, apalagi kalau dia punya konsep dan visi yang bagus," kata Nasrullah.
Tujuh wilayah yang hanya memiliki calon tunggal yaitu Kabupaten Tasikmalaya di Jawa Barat, Kota Surabaya, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Pacitan di Jawa Timur, Kota Mataram di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Samarinda di Kalimantan Timur, dan Kabupaten Timor Tengah Utara di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi