Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4) [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly akan tetap memberikan remisi kepada terpidana, selain yang dijatuhi vonis hukuman mati atau yang melarikan diri. Dengan demikian, koruptor pun dipastikan tetap mendapatkan remisi setiap tahun.
"Remisi itu menjadi tradisi dan ada dasar hukumnya. Setiap 10 tahun Kemenkumham dan dirjen pas berikan remisi kepada semua napi kecuali hukuman mati, dan melarikan diri, tanpa mempersoalkan apakah teroris, pembunuh, maksimal tiga bulan. Ini 10 tahun bernegara ini selalu diberikan," kata Yasonna di gedung Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin(10/8/2015).
Kader PDI Perjuangan ini mengatakan ingin mengedepankan semangat pemidanaan ketimbang semangat balas dendam. Karena itu, dia menilai semangat hukum Zaman Hammurabi, dimana mata ganti mata, gigi ganti gigi, membuat dunia menjadi buta.
"Filosofi kita bukan pemenjaraan, tapi pemidanaan. Di sini bina manusia, penjahat dan pelanggar hukum lebih baik. Berapa berat hukuman di pengadilan, itu tupoksi pemgadilan.Tugas kita, membina, bukan membinasakan. Mata ganti mata, gigi ganti gigi buat dunia ini buta," kata Yasonna.
Dia menyarankan kepada hakim pengadilan agar tidak terpengaruh oleh adanya remisi. Hakim harus tetap memberikan hukuman setimpal kepada terdakwa.
"Polisi menyidik, setelah selesai serahkan ke kejaksaan, P21. Jaksa menuntut, setelah menuntut selesai persoalannya. Kalau mau koruptor dihukum berat, di pengadilan. Bukan di sini (Kemenkumham), divonis ringan, kita kasih ringan ribut semua. Tuntut dan hukum seberat-seberatnya," katanya.
"Remisi itu menjadi tradisi dan ada dasar hukumnya. Setiap 10 tahun Kemenkumham dan dirjen pas berikan remisi kepada semua napi kecuali hukuman mati, dan melarikan diri, tanpa mempersoalkan apakah teroris, pembunuh, maksimal tiga bulan. Ini 10 tahun bernegara ini selalu diberikan," kata Yasonna di gedung Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin(10/8/2015).
Kader PDI Perjuangan ini mengatakan ingin mengedepankan semangat pemidanaan ketimbang semangat balas dendam. Karena itu, dia menilai semangat hukum Zaman Hammurabi, dimana mata ganti mata, gigi ganti gigi, membuat dunia menjadi buta.
"Filosofi kita bukan pemenjaraan, tapi pemidanaan. Di sini bina manusia, penjahat dan pelanggar hukum lebih baik. Berapa berat hukuman di pengadilan, itu tupoksi pemgadilan.Tugas kita, membina, bukan membinasakan. Mata ganti mata, gigi ganti gigi buat dunia ini buta," kata Yasonna.
Dia menyarankan kepada hakim pengadilan agar tidak terpengaruh oleh adanya remisi. Hakim harus tetap memberikan hukuman setimpal kepada terdakwa.
"Polisi menyidik, setelah selesai serahkan ke kejaksaan, P21. Jaksa menuntut, setelah menuntut selesai persoalannya. Kalau mau koruptor dihukum berat, di pengadilan. Bukan di sini (Kemenkumham), divonis ringan, kita kasih ringan ribut semua. Tuntut dan hukum seberat-seberatnya," katanya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah