Suara.com - Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah menilai upaya pemberantasan hukum di Indonesia hanya bermotif pembentukan citra. Fahri mengaitkan tindakan terhadap bekas Menteri Pertanian Luthfi Hasan Ishaq yang terlibat korupsi daging sapi impor dengan kasus kelangkaan daging sapi di pasar yang terjadi saat ini.
"Misalnya kasus Pak Luthfi, tolong remind lagi itu. Itu kan gila-gilaan kampanyenya. Sampai dihukum 18 tahun. Tapi, mana efeknya pada perbaikan sistem? Tidak ada. Karena ini hanya sandiwara, tidak ada perbaikan sistem," ujar Fahri di DPR, Selasa (11/8/2015).
Menurut Fahri penegak hukum seharusnya melakukan tindakan mitigasi atas peristiwa itu supaya tidak terjadi lagi. Namun, mitigasi tidak dilakukan sehingga peristiwa yang sama terjadi lagi.
"KPK juga tidak bertanggungjawab. Kan akhirnya (kasus Lutfhi) untuk memitigasi proses. Buktinya sekarang (daging sapi) lebih berantakan. Karena apa, karena penegakan hukum korupsi tidak dimaksudnya untuk perbaikan sistem, tapi untuk sandiwara, cari popularitas doang," ujar Fahri.
"Puluhan artis dipanggil. Ini kan tidak mencari fakta tapi drama saja. Akhirnya perbaikan sistem tidak jalan. Coba sekarang, mana kajiannya, analisanya, kenapa tidak dipegang kementerian menjadi dasar keputusan," Fahri menambahkan.
Tag
Berita Terkait
-
Harga Jengkol Meroket Tembus Rp100 Ribu, Resmi Saingi Harga Daging Sapi!
-
Berdikari Bakal Pasok Daging Sapi dan Kerbau untuk 80 Ribu Kopdes Merah Putih
-
Resep Bumbu Rendang Daging Sapi Tahan Lama dan Meresap Sempurna
-
7 Rekomendasi Bumbu Rendang Instan Terbaik, Anti Ribet Cita Rasa Autentik
-
Anggota Komisi IV DPR Rajiv Minta Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Lebaran
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA