Suara.com - Keluarga terduga teroris yang dibekuk polisi di Kawasan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, diprotes karena aksi penangkapan disertai penganiayaan dan kekerasan.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono saat mendampingi istri dari terduga teroris, Sugiyanto (35), Eni Setiyowati (30) dan anaknya Alfandi (16), di Mapolresta Solo, Rabu (12/8/2015).
"Ada tiga orang yang ditangkap polisi, diantaranya Sugiyanto, Ibad dan Yus Karman. Dalam melakukan penangkapan ini mereka (polisi) tidak profesional. Soalnya dari keterangan warga sekitar pada saat penangkapan dilakukan penganiayaan. Jadi kita sangat menyayangkan kenapa harus ada kekerasan," kata Endro.
Menurut Endro, Sugiyanto ditangkap di sekitar SDN Mojo Semanggi. Sugiyanto ditangkap seusai menjalankan salat Dzuhur.
Sementara Yus Karman ditangkap pada saat membawa gas elpiji dengan cara ditabrak. Yus Karman jatuh dan ditangkap oleh tiga orang yang mengaku anggota polisi. Sebelum ditangkap sempat dipukul.
"Kedatangan kita ke sini adalah untuk mempertanyakan terkait surat perintah penangkapan yang dilakukan polisi. Selain itu juga mempertanyakan kondisi dan nasib Sugiyanto dan Yus Karman," terang Endro.
Dia menambahkan, Sugiyanto pernah bekerja di bengkel. Namun, karena tidak begitu ramai memutuskan untuk bekerja sebagai penjual tahu bakso di kawasan yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Yus Karman sendiri bekerjaannya adalah penjual gas elpiji.
Kedatanganan keluarga Sugiyanto dan perwakilan LUIS ditemui secara langsung oleh Wakasat Intelkam Polresta Solo, AKP Bowo Haryanto.
Mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Ahmad Luthfi, Bowo mengatakan, penangkapan terduga teroris tersebut langsung ditangani oleh Mabes Polri. Sehingga pihaknya tidak mengetahui latar belakang terkait penangkapan.
"Ini (penangkapan) langsung ditangi oleh Mabes Polri. Jadi kita tidak tahu-menahu motif penangkapan itu," kata Bowo. (Labib Zamani)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran