Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menentang rencana pemerintah untuk meminta maaf kepada korban pelanggaran HAM berat peristiwa G 30 September 1965.
"Saya menentang. Apa dasarnya meminta maaf, atas dasar apa? Apa betul negara melakukan kesalahan," kata Fadli di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Dia bahkan menegaskan kalau pemerintah meminta maaf kepada korban pelanggaran HAM 1965, berarti pemerintah mengakui bersalah.
"Kalau minta maaf berarti negara melakukan kesalahan, dan apakah betul negara melakukan kesalahan?" ujar Fadli Zon lagi.
Fadli Zon menyarankan agar usul meminta maaf dihentikan oleh pemerintahan Jokowi.
"itu sudah menjadi fakta masa lalu, sebaiknya rencana itu dihentikan, an saya sudah bicara dengan presiden dan dia bilang waktu itu, berpikirpun tidak pernah ada. Kalau mau rekonsiliasi harus secara natural saja, tapi tidak usah diangkat lagi. Mereka mau menciptakan masalah baru, meniciptakan konflik horizontal," tuding Fadli.
Pernyataan serupa yang menolak permintaan maaf juga disampaikan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Ryamizard mengatakan akan menyampaikan langsung pendapatnya kepada Presiden Jokowi.
Wacana permintaan maaf ini muncul dan menjadi salah satu opsi selain rekonsiliasi non yudisial yang tengah dibahas dalam penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat oleh sejumlah kementerian, Jaksa Agung, Panglima TNI dan Kapolri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan