Suara.com - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu dan sekitarnya (KPH Lawu Ds), Unit II Jawa Timur, menutup jalur pendakian di Gunung Lawu. Penutupan ini dilakukan karena adanya kebakaran hutan di wilayah tersebut.
Asper BKPH Lawu Selatan, KPH Lawu Ds, Marwoto mengatakan, kebakaran terjadi di sisi utara gunung yang merupakan perbatasan wilayah Magetan dengan Kabupaten Ngawi.
"Penutupan jalur resmi pendakian tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap para pendaki," ujar Marwoto, Senin (24/8/2015).
Belum diketahui secara pasti luas lahan yang terbakar. Namun, pihaknya memastikan yang terbakar adalah semak belukar yang berjarak sekitar 4 kilometer dari jalur pendakian.
Beberapa petugas sudah berada di lokasi kebakaran untuk berupaya memadamkan api. Namun, karena api terus membesar, pihaknya juga akan mengirim 60 personel petugas Perhutani dan relawan dari masyarakat.
Sementara, Sugianto, warga Desa Nitikan, Kecamatan Plaosan, Magetan, yang dekat dengan lereng Gunung Lawu, mengatakan, kebakaran hutan di lereng Lawu sudah terjadi sejak Minggu (23/8/2015).
"Kobaran api sangat jelas terlihat dari dusun saat malam hari. Hingga hari kedua ini, api masih terlihat dan melebar," kata Sugianto.
Hutan di lereng Gunung Lawu sangat rawan terbakar saat musim kemarau. Pada musim kemarau tahun lalu, juga terjadi kebakaran hutan meski tidak parah.
Data Perhutani KPH Lawu Ds mencatat, kebakaran hutan skala besar pernah terjadi di kawasan hutan Gunung Lawu, di antaranya tahun 2002 (6.284,24 hektar), 2006 (1.007 hektar), 2009 (1.370,7 hektar) dan 2012. (Antara)
Berita Terkait
-
Jawa Timur Bentuk Tahura Lawu, Bisakah Atasi Krisis Lingkungan?
-
Saat 'Luka Bakar' Gambut Sumatra Selatan Coba Disembuhkan Lewat Solusi Alam
-
Cara Efektif Mencegah Kebakaran Saat Kemarau Panjang
-
ESDM Tegaskan Gunung Lawu Telah Dicoret dari Wilayah Kerja Panas Bumi
-
Pemerintah Tegaskan: Gunung Lawu Tak Masuk Area Kerja Panas Bumi
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang