Suara.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prabowo Soenirman meminta petugas keamanan destinasi wisata Monumen Nasional, Jakarta Pusat, untuk patroli rutin agar kasus penodongan terhadap sembilan pelajar tidak terulang lagi pada pengunjung yang lain.
"Agar penjagaan dilakukan dengan baik dan petugas harus bergantian keliling serta ditempatkan di beberapa zona," kata Prabowo kepada Suara.com, Senin (31/8/2015).
Anggota Fraksi Gerindra menyayangkan kasus penodongan terhadap sembilan pelajar yang terjadi pada Minggu (30/8/2015) siang kemarin. Prabowo mengatakan kawasan yang letaknya tak jauh dengan kantor Presiden Joko Widodo ini harusnya steril dari berbagai bentuk kejahatan.
"Seharusnya tidak boleh terjadi (penodongan di Monas) karena kawasan Monas adalah kawasan steril dimana pengamanan merupakan prioritas," kata Prabowo.
Dalam kasus penodongan kemarin, salah satu korban bernama Randi (14) bercerita awalnya dia dan teman-teman berteduh karena cuaca sangat panas.
Tak lama setelah mereka berteduh di bawah pohon rindang, ada tiga orang yang datang.
"Pura-pura ikutan numpang neduh," kata Randi kepada Suara.com.
Kemudian, salah satu lelaki tiba-tiba bertanya kepada Randi.
"Adik gua tadi hp-nya diambil, lu ada yang tahu orangnya nggak?" kata lelaki tersebut ditirukan Randi.
Setelah itu mulailah komplotan tersebut beraksi. Mereka mengeluarkan pisau lipat dan mengancam.
"Kalau nggak ada yang mau ngasih, saya sama temen-temen diancem bang, pakai pisau, ya saya pada takut," kata Randi.
Randi dan teman-temannya pun menyerahkan empat ponsel Android, tiga ponsel Samsung, satu ponsel Evercross, uang tunai Rp50 ribu, satu Powerbank, kartu untuk naik Transjakarta, dan dua tas gendong.
Pada saat pelaku masih mempreteli harta benda para korban, salah satu korban diam-diam pergi untuk minta pertolongan.
Korban melapor kepada petugas keamanan yang berada tak jauh dari lokasi kejadian perkara.
Korban mengajak petugas tersebut untuk segera datang ke lokasi kejadian perkara karena pada waktu itu tiga pelaku masih beraksi di sana.
Berita Terkait
-
Petugas yang Ngacir Saat Ada Penodongan di Monas Sedang Dicari
-
Penodong Berkeliaran di Monas, Ahok: Harusnya Tak Boleh Terjadi
-
9 Pelajar Ditodong di Monas, Kepala Satpol PP Belum Dapat Laporan
-
Ahok Cek Info Satpol PP Ngacir Saat 9 Pelajar Ditodong di Monas
-
Pelajar Ditodong, Satpol PP Ngacir, Ini Respon Security Monas
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan