Suara.com - Pemerintah meminta agar Jepang dan Cina mengajukan proposal baru terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Pasalnya, tawaran Jepang dan Cina sebelumnya tidak menyangkut standar pemeliharaan maupun standar pelayanan serta kebutuhan kereta yang cocok bagi kondisi sosioekonomi di Indonesia.
"Kalau hanya pengembangan kereta saja, dengan kecepatan menengah, belum tentu bisa membiayai dirinya sendiri ke depan. Harus dikaitkan dengan pengembangan wilayah, di stasiun mana harus dibangun properti besar-besaran, itu harus masuk dalam kerangka acuan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution seperti dikutip Antara.
Namun, Darmin memastikan apabila proyek pembangunan kereta masih berlanjut, maka kerja samanya berlangsung melalui "business to business" (B to B) dan skema pembiayaannya tidak menggunakan APBN langsung maupun tidak langsung.
"Semua ini akan dirancang dalam skema 'B to B', bagaimana rancangannya, Kementerian BUMN nanti yang akan mengambil peran utama," jelas Darmin.
Terkait skema pemilihan investor diantara kedua negara tersebut, Darmin mengatakan akan dilakukan melalui lelang unggulan dengan tidak meniadakan salah satu peserta serta melibatkan tim negosiasi khusus.
"Dua-duanya akan dievaluasi siapa yang 'bidder' unggulan, tapi yang satu tidak langsung mundur. Nanti tim akan berunding dengan 'bidder' unggulan, sehingga bisa dicapai harga paling efisien dan kualitas terbaik. Kalau gagal mencapai kesepakatan, bisa pindah ke satunya lagi," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah menerima proposal proyek kereta cepat Indonesia yang diwacanakan sekelas "Shinkansen" dengan kecepatan 300 kilometer per jam dari Jepang dan Cina untuk melayani rute Jakarta-Bandung. Namun, menurut Darmin, Presiden Joko Widodo memberikan pertimbangan bahwa kereta cepat untuk jurusan Jakarta-Bandung kurang layak (feasible), karena lebih memadai kereta berkecepatan menengah untuk jarak yang sama.
Jepang sudah terlebih dahulu melakukan studi kelayakan tahap pertama dan menyerahkan proposal kepada pemerintah. Menurut data Bappenas, dari proposal Jepang diketahui biaya pembangunan rel dan kereta cepat sebesar 6,2 miliar dolar AS.
Sedangkan, Cina melakukan studi kelayakan, setelah Jepang. Dari proposal Cina, kebutuhan investasi untuk pembangunan rel dan kereta cepat sebesar 5,5 miliar dolar AS.
Berita Terkait
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Prabowo Mau Manfaatkan Uang Sitaan Koruptor, Ini Pos-pos yang Bakal Kecipratan
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
KPK Bidik Proyek Whoosh, Menteri ATR/BPN Beberkan Proses Pembebasan Lahan untuk Infrastruktur
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota